Di balik LP Kelas IIA Sidoarjo, Eddy Rumpoko Sampaikan Impiannya yang Belum Tuntas

Mantan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko di LP Kelas IIA Sidoarjo. (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Masih ingatkah anda dengan Mantan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko? Ya Pria acap dikenal dengan akronim ER ini telah menjalani penahanan sekitar setahun lamanya, akibat dugaan kasus suap fee proyek APBD Pemkot Batu tahun anggaran 2017 silam.

MVoice berkesempatan mengunjungi ER di LP Kelas IIA Sidoarjo, Rabu (31/10). Saat ditemui, ER mengenakan kemeja putih dipadu celana jeans. Namun, tidak seperti biasanya saat ditemui di Balai Kota Among Tani, ER biasanya beralas kaki sepatu, kini hanya memakai sandal jepit.

Istri Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko itu seperti biasanya selalu ramah dan menebar senyum. Bahkan sesekali melempar guyonan.

“Tak enteni rek sampek setahun baru mrene,” kelakar ER.

Ya, setahun telah berlalu pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap mantan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko di rumah dinasnya. ER disangkakan menerima suap proyek pengadaan meubelair Pemkot Batu dari Filipus Djap, rekanan proyek. Selain itu KPK juga menangkap Kabag ULP Pemkot Batu Edi Setyawan.

Baca juga: Eddy Rumpoko Divonis Penjara 3 Tahun dan Hak Berpolitiknya Dicabut

Momentum itu dimanfaatkan ER bercerita banyak tentang impiannya membangun Kota Batu.
ER berharap Kota Batu yang pernah dipimpinnya dua periode itu tetap sejahtera dengan mengandalkan sektor pertaniannya. Memang Kota berjuluk De Klein Switzerland atau Swiss Kecil itu penduduknya mayoritas petani.

Sebab itu, dia berharap Pemkot Batu yang kini dipimpin isterinya bisa terus mengembangkan perekonomian dari sektor pertanian. Mulai dari hulu hingga hilir. Dicontohkannya pertanian harus organik alias bebas bahan kimia hingga pemasaran yang baik.

“Termasuk juga peternakan, ada saya buat program gerakan minum susu di sekolah -sekolah agar peternak sapi tetap hidup,” kata ER.

Selain pertanian, lanjut ER, dia berharap ada program pemanfaatan hutan. Sebab, potensi hutan di Kota Batu sangat besar.

“Kota yang dikelilingi hutan paling luas ya di Kota Batu,” urainya.

Pemanfaatan hutan yang dimaksud tidak melulu soal pariwisata. Dicontohkannya bisa dikelola bersama Perhutani dari sektor pertanian atau perkebunan.

“Dan peluang seperti ini harus terus dilihat dari Pemkot Batu. Ini juga harus didorong ke kementerian karena yang punya wilayah,” imbuhnya.

Pria juga pernah menjadi kader terbaik PDI Perjuangan ini mengungkapkan impian lainnya yang belum terwujud, yakni tentang keberadaan Sungai Brantas. Dijelaskannya Sungai Brantas bersumber atau berhulu di Kota Batu. Sungai ini bahkan mengaliri 14 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Namun, sungai ini keberadaannya dikucilkan bahkan kurang dikelola dan dimanfaatkan dengan baik.

“Saya sebelum kasus OTT bertemu sama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pak Basuki Hadimuljono. Saya ceritakan kita punya sungai yang memiliki potensi besar. Tapi kok tidak dirawat dan diperhatikan,” kenangnya.

Terakhir, ER menyempatkan mengritik pemerintah istrinya sendiri Dewanti Rumpoko di Pemkot Batu. Terutama soal rotasi jabatan yang belum lama ini dilakukan. Menurutnya alangkah baik jika ASN golongan muda dinaikkan untuk mengisi posisi eselon. Dibandingkan pilihan Dewanti yang masih memutar jabatan esolan kepada ASN senior.

“Ya harusnya yang bawah dinaikkan. Namun intinya Balai Kota Among Tani harus diisi oleh ASN terbaik. Yang mengabdikan dirinya untuk melayani masyarakat,” pungkas pria penghobi motor trail ini. (Hmz/Ulm)