Dewan Siapkan Mekanisme Penyaluran Bantuan Agar Tepat Sasaran

Suasana pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan. (Toski D).
Suasana pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan. (Toski D).

MALANGVOICE – DPRD Kabupaten Malang menyiapkan mekanisme penyaluran bantuan tahap dua yang akan diberikan kepada masyarakat tedampak Covid-19.

Ketua DPRD Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto mengatakan, saat ini banyak masyarakat membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. Untuk itu, dirinya saat ini tengah mematangkan mekanisme penyaluran bantuan tersebut, agar tepat sasaran.

“Untuk penerimanya kan sudah ditetapkan kategorinya, ada 10 kategori yang sudah disampaikan pak Bupati melalui surat edarannya. Mulai buruh, pekerja harian hingga pekerja seni. Maka perhitungan-perhitungan ini harus ditetapkan dengan matang,” ucapnya, Kamis (30/4).

Selain mekanisme penyaluran bantuan tersebut, lanjut Didik, dirinya juga sedang merumuskan pemberian bantuan tersebut nantinya akan diberikan dalam bentuk tunai atau non tunai.

“Saat ini kami masih merumuskan, jika diberikan tunai, dikhawatirkan akan dibelikan pulsa atau paket internet, kan tetap saja masyarakat merasa kekurangan pangan. Sebaiknya ya berupa sembako saja,” jelasnya.

Menurut Didik, jika bantuan tersebut diberikan dalam bentuk sembako seperti beras dan beberapa lainnya, akan lebih tepat guna dalam membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

“Jika diberikan non tunai melalui saldo, pihak perbankan juga harus membuat rekening sebanyak 375 hingga 400 ribu penerima bantuan, kan jadi ribet, apalagi uangnya tidak bisa menggunakan semua, karena harus ada sisa saldo,” terangnya.

Akan tetapi, tambah Didik, tidak menutup kemungkinan bantuan tersebut juga akan diberikan dalam bentuk bantuan tunai. Hanya saja hal tersebut masih perlu untuk dirumuskan terkait berapa besaran bantuan yang akan diterima oleh setiap warga.

“Oleh karena itu, disini masih kami rumuskan. Terkait berapa nominalnya. Katakanlah nominalnya Rp 100 ribu, mungkin akan sesuai kalau kita rupakan dalam bentuk sembako. Seperti beras, dan katakanlah ada lebihnya bisa ditambahkan telur, minyak atau bahan pokok lainnya. Saya rasa itu lebih tepat sasaran,” pungkasnya.(Der/Aka)