Bupati Malang Akui Lurah Dampit Stres

Bupati Malang, Rendra Kresna (Tika)
Bupati Malang, Rendra Kresna (Tika)

MALANGVOICE – Bupati Malang, Rendra Kresna memerintahkan Sekretaris Daerah, Abdul Malik untuk menarik Denny Eko Setyawan dari jabatannya sebagai Lurah Dampit.

“Nanti akan kami tarik sebagai staf. Mau di sanksi apa, dia itu kan stres,” kata Rendra, Rabu (15/12).

Rendra juga mendapatkan keluhan masyarakat mengenai sikap Denny yang dikabarkan sering membuat resah.

Apalagi baru-baru ini Denny dilaporkan ke Polsek Dampit karena menganiaya salah satu warga Ampelgading. Warga yang dianiaya itu dinilai melanggar lalu lintas.

“Dilihat dari tingkah lakunya bisa disimpulkan dia stres. Kok bisa dia bertindak seperti polisi lalu lintas dan nyuruh orang push up. Dia kan lulusan STPDN seharusnya tahu kalau yang dilakukan itu bukan wilayahnya,” kata dia.

Rendra menambahkan, sebelum ditarik sebagai staf, Denny akan diperiksakan ke rumah sakit untuk di tes kejiwaannya.

“Nanti akan kami bina di RS Kanjuruhan atau ke rumah sakit milik Pemprov sebagai pembinaan,” imbuh dia.

Nanti posisi Denny juga akan digantikan dengan orang lain yang juga lulusan STPDN.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Lurah Dampit, Denny Eko Setyawan menolak tegas dikatakan memiliki gangguan kejiwaan.

Meski begitu, mantan ajudan Bupati Malang, Rendra Kresna ini mengakui jika dia depresi.

“Saya memang depresi tapi bukan masuk dalam taraf kegilaan,” kata dia tegas.

Kondisi ini, lanjut dia, karena kondisi wilayah Dampit yang luas. Selain itu juga disebabkan jumlah penduduk yang mencapai 26 ribu jiwa.

Apalagi saat ini Dampit terjadi kekosongan pimpinan karena Camat Dampit sudah pensiun.

“Bayangkan, wilayah (kecamatan) Dampit itu paling luas se Indonesia, dengan jumlah penduduk paling banyak. Saya atasi kekosongan kepeminpinan dan menghadapi berbagai macam masalah,” tegas dia.