Bung Edi ‘Acungi Jempol’ Dinkes Beri Layanan Konsultasi Kesehatan Gratis

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko bersama Wali Kota Malang Sutiaji. (Aziz Ramadani/MVoice)
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko bersama Wali Kota Malang Sutiaji. (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko apresiasi program OPD yang melayani kepentingan masyarakat, tak terkecuali layanan konsultasi kesehatan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang berkerjasama Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) konsisten menggelar layanan cuma-cuma alias gratis tersebut di area Car Free Day (CFD) Jalan Besar Ijen, setiap Minggu.

“Itu adalah bentuk layanan Pemerintah Kota Malang melalui Dinkes untuk memeratakan layanan kesehatan, dan itu sangat bagus sekali,” kata pria akrab disapa Bung Edi belum lama ini.

Bung Edi berharap, agenda konsultasi kesehatan gratis itu terus dilakukan. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan visi-misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Sutiaji-Sofyan Edi, yakni menuju Malang Kota Sehat. Penting adanya upaya dan gerakan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.

Tak sampai di situ saja, lanjut Bung Edi, berbagai gerakan akan terus dilakukan guna meningkatkan kesadaran masyarakat di bidang kesehatan. Akses untuk menikmati fasilitas kesehatan juga terus dipantau agar lebih merata. Ia mengimbau agar elemen terdepan dalam masyarakat, mulai kelurahan hingga tingkat RT dan RW agar lebih aktif dalam memantau kesehatan masyarakat sekitarnya.

“Tentu garda terdepan itu adalah kelurahan, RT dan RW,” sambung politisi Golkar ini.

Maka, masih kata Bung Edi, dengan terselenggaranya seluruh program itu, angka harapan hidup masyarakat di Kota Malang meningkat signifikan. Sangat penting gerakan masyarakat sehat (Germas) terus digalakkan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Asih Tri Rachmi menjelaskan, bahwa
Germas memiliki tiga aspek, yaitu olahraga mininal 30 menit per hari, perbanyak konsumsi sayur dan buah, serta lakukan cek kesehatan secara berkala. Tiga indikator tersebut diharapkan mampu dilaksanakn oleh masyarakat. Karena di era sekarang, aktivitas olahraga sangat jarang dilakukan dengan tingkat kesibukan yang luar biasa.

Asih juga menyarankan agar tidak terlalu banyak mengonsumsi nasi, sebab nasi mengandung karbohidrat yang akan diubah menjadi lemak jahat.

“Karbohidrat itu kalau terlalu banyak akan merugikan tubuh karena dia akan diubah menjadi lemak jahat, jadi trigliserida,” jelas Asih.(Hmz/Aka)