BPJS Kesehatan Sosialisasikan Manfaat JKN-KIS ke LVRI dan PEPABRI

Pemberian KIS kepada anggota LVRI. (deny rahmawan)

MALANGVOICE – BPJS Kesehatan menggelar sarasehan dan supervisi kepada organisasi peserta yaitu LVRI dan PEPABRI di Malang, Kamis (8/8).

Hal itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan peserta mengenai manfaat program Program Jaminan Kesehatan NasionaI-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Timur, Handaryo, salah satu faktor penunjang kepuasan peserta adalah terpenuhinya informasi yang akurat dan update. Untuk itu, BPJS Kesehatan menggalakkan sosialisasi untuk memastikan para peserta memahami hak, kewajiban, manfaat, hingga prosedur penjaminan pelayanan kesehatan JKN-KIS.

“Harapan kami, pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai program JKN-KlS dapat meningkat sehingga bisa memperoleh jaminan pelayanan kesehatan dengan lancar. Selain itu, sosialisasi ini juga dapat mendorong partisipasi dan peran masyarakat daiam dalam menyokong keberlangsungan program JKN-KIS. Kami ucapkan terimakasih kepada pengurus besar LVRI dan PEPABRI karena terus berkomitmen dalam mendukung Program JKN-KIS,” ungkap Handaryo.

Di hari sebelumnya, Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Timur Handaryo berkesempatan mengunjungi pasien JKN-KIS yang merupakan anggota dari LVRI dan PEPABRI yang sedang sakit. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa peserta mendapat pelayanan kesehatan yang optimal dan sesuai dengan prosedur.

“Dengan mengunjungi peserta yang sakit, kita bisa melakukan evaluasi secara Iebih komprehensif. Artinya jika ditemukan suatu kendala, kita punya kesempatan untuk menggali Iebih dalam letak permasalahannya, sehingga kita bisa cepat memberikan alternatif solusinya untuk perbaikan layanan peserta JKN-KIS,” kata Handaryo.

Sebagai program jaminan sosial kesehatan terbesar di dunia, saat ini jumlah peserta JKN-KIS telah melampaui angka Iebih dari 223 juta jiwa. Seiring dengan melonjaknya pertumbuhan peserta, BPJS Kesehatan menguatkan sinerginya dengan organisasi peserta dengan harapan informasi-informasi terbaru dari implementasi JKN-KIS dapat tersalurkan kepada anggota organisasi. BPJS Kesehatan juga siap menerima masukan konstruktif dari organisasi peserta demi perbaikan dan kemajuan Program JKN-KIS.

Handaryo mengungkapkan berbagai upaya telah dilakukan BPJS Kesehatan dalam rangka mengoptimalkan pelayanan terbaik kepada peserta. Misalnya mengembangkan berbagai aplikasi berbasis teknologi informasi yang diharapkan dapat mendukung keberlangsungan program ini.

“Setidaknya ada 5 ekspektasi peserta dari pelayanan JKN, di antaranya kemudahan memperoleh informasi terkait Program JKN-KIS, kemudahan dan kecepatan mendaftar, kemudahan dan kepastian membayar iuran, mendapat jaminan di fasilitas kesehatan serta, serta menyampaikan keluhan dan memperoleh solusi. Berangkat dari sini, kita dorong berbagai inovasi berbasis teknologi untuk menjawab ekspektasi peserta,” kata Handaryo.

Handaryo menjelaskan, misalnya sisi kemudahan dalam memperoleh informasi BPJS Kesehatan telah mengembangkan aplikasi Mobile JKN. Mobile JKN adalah one stop service yang terus dikembangkan BPJS Kesehatan dan dapat digunakan untuk memperoleh infomasi, mendaftarkan diri, membayar iuran, mengetahui informasi kepesertaan, informasi kesehatan (tele consulting) dan ke depan akan dikembangkan sistem antrian pelayanan kesehatan. (Der/Ulm)