Bentang Alam Memukau, Taman Rekreasi Selecta Kental Nuansa Peninggalan Era Kolonial

Dua buah prasasti menampilkan replika tulisan tangan dua tokoh Proklamator RI dihadirkan di Taman Rekreasi Selecta. (MVoice/Pemkot Batu).

MALANGVOICE– Berdiri di lahan seluas 18 hektar, Taman Rekreasi Selecta menampilkan keindahan hamparan taman bunga berwarna-warni. Destinasi wisata ini merupakan objek wisata legendaris di Kota Batu yang didirikan warga negara Belanda sekitar 1928 lalu. Dulunya di era pendudukan kolonial Hindia Belanda, tempat ini jadi lokasi peristirahatan dan spot rekreasi favorit bagi kalangan warga Belanda.

Lokasi ini dipilih lantaran udaranya sejuk dan bentang alam yang dikepung pegunungan. Menawarkan pemandangan yang menawan dengan pemandangan Gunung Panderman, Welirang dan Arjuno. Karena itu tempat rekreasi yang sudah memiliki usia puluhan tahun ini sudah menjadi idola sejak zaman dahulu.

Selecta pernah menjadi tempat beristitrahat Presiden pertama RI, Soekarno. Waktu itu Bung Karno menginap di salah satu villa yang dulunya bernama Villa De Brandarice, kemudian berganti nama menjadi Villa Bima Sakti yang kini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya di Kota Batu.

Peninggalan arsitektur bergaya kolonial Hindia Belanda masih tetap dipertahankan hingga kini. Jejak peninggalan masa lampau itu magnet memikat wisatawan. Setiap liburan tiba tempat ini seakan tidak pernah sepi dan absen dari pengunjung.

“Jadi selain berwisata, ada pengalaman lain yang bisa didapat oleh wisatawan saat berkunjung ke sini. Salah satunya adalah kisah sejarah. Jadi juga ada sisi edukasinya,” tutur Dirut PT Selecta, Pramono.

Baca juga:
Taman Rekreasi Selecta Raih Penghargaan Kategori PMDN

Taman Rekreasi Selecta Tahun 2023 Targetkan 750 Ribu Wisatawan

Sambut Wisatawan di Hari Raya, Taman Rekreasi Selecta Tonjolkan Keindahan Bukit Lumut

Terdapat sejumlah fasilitas maupun wahana menarik di Taman Rekreasi Selecta. Mulai kolam renang, waterpark, bianglala, perahu ayun, berkuda, sky bike, flying fox, bioskop 4D dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak wahana yang tersedia, kolam renang jadi wahana terfavorit bagi pengunjung. Kolam renang tersebut dilengkapi pula papan perosotan setinggi 15 meter dan panjang 30 meter.

Papan perosotan ini terbuat dari kayu ulin, tampilannya terlihat lawas. Pada bagian pinggir papan perosotan masih disangga dengan kayu. Dari segi keamanan cukup terjamin karena kayu ulin cukup kuat dan lentur. Papan perosotan ini sudah berusia hampir seabad. Kerangka besi pada bangunan perosotan ini masih bertahan seperti gambar desain awalnya.

Baca juga:
78 Aset di Kota Malang Resmi Masuk Sebagai Cagar Budaya

31 Objek Diduga Cagar Budaya Kota Malang Menanti Ditetapkan

Eskavasi Candi Pendem Akan Dilanjutkan, Potensi Wisata Cagar Budaya Kota Batu

Ada beberapa bangunan era Hindia Belanda yang masih berdiri kokoh, Mulai Hotel Selecta, Selecta 1, Villa Bima Shakti hingga Restoran Asri. Nantinya pihak Selecta akan menata pengenalan wisata heritage kepada masyarakat umum. Langkah awal untuk memulai itu, manajemen Selecta membuat batu prasasti yang ditempatkan di areal Taman Bunga. Dalam prasasti itu juga disematkan replika tulisan tangan dari duo proklamator RI, Bung Karno dan Bung Hatta.

“Kenang-kenangan pada Selecta tetap hidup dalam ingatan saja. Bukan sadja karena tamasja jang indah, tetapi djuga karena di Selecta itu beberapa putusan penting mengenai perdjoangan Negara telah saja ambil,” demikian tulis Bung Karno pada 1 Maret 1955.

Selain itu, pihak manajemen juga telah merestorasi bangunan bersejarah. Bangunan yang dipermak itu terletak di sisi utara kolam renang dewasa. Bangunan itu difungsikan sebagai kamar ganti, ruang bilas air panas hingga gudang, Fungsi bangunan itu sekaligus menjadi tempat bersandar papan seluncur yang usianya juga tidak muda.

Pramono menuturkan perbaikan bangunan itu merupakan bagian dari pemeliharaan bangunan. Belakangan ini sudah mulai bocor dan keropos sehingga tampak lusuh. Tampilannya yang lebih segar semakin menguatkan jika Selecta menjadi destinasi yang memiliki sejarah panjang. Model arsitektur khas Belanda yang disematkan pada bangunan itu tak pelak semakin menambah kekentalan suasana sejarahnya.

“Daripada cuman perbaikan sederhana, sekalian kita permak sedikit, mengembalikan konsep heritage bangunan tersebut. Karena bangunan ini cukup ikonik di Selecta,” kata Pramono.(der)