MALANGVOICE – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang menyelenggarakan kegiatan SEKARTAJI (Sinergi Menuju Ekonomi yang Kreatif, Tangguh, Teruji dan Terdigitalisasi) 2024 dengan tema “Sinergi Pengendalian Inflasi dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan dan Resiliensi Pertumbuhan Ekonomi”, Selasa (30/4).
Kepala KPwBI Malang Febrina mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk upaya dilaksanakan dalam rangka memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam membangun resiliensi pertumbuhan ekonomi daerah yang nantinya diharapkan dapat mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional di wilayah Jawa Timur, yang merupakan kontributor ekonomi kedua terbesar di Indonesia, khususnya di wilayah kerja Bank Indonesia Malang.
Sekartaji ini juga sebagai upaya untuk melakukan resiliensi ekonomi serta mengusahakan penguatan pada sektor ketahanan pangan dan perdagangan.
Baca Juga: TPID Kota Malang Raih Penghargaan Kucecwara dari Bank Indonesia
Ditipu Makelar Kasus Rp2,2 Miliar, Nenek di Kota Batu Lapor Polda Jatim
“Beberapa bahan pangan yang harus impor itu sebisa mungkin digantikan, dengan bahan yang ada di masyarakat,” jelasnya.
Saat ini, partisipasi ekonomi di wilayah KPwBI Malang cukup bagus. Bahkan, tercatat ada angka inflasi yang ada di antara 2,5 persen + 1, juga masih dalam rentang aman.
“Di Bulan Maret kemarin, tercatat angka inflasi di kisaran 3,1 persen. Relatif sama dengan di wilayah Jawa Timur. Kalau di Malang sendiri pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,1 lebih tinggi dari rencana 3,9 persen. Apalagi di momen Pemilu kemarin,” ungkapnya.
Acara dibuka dengan sambutan dari Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, M. Noor Nugroho, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian keynote speech oleh sambutan dari Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur Ir. Joko Irianto, M.Si mewakili Pj. Gubernur Jawa Timur. Acara ini Pada kesempatan tersebut juga turut dihadiri oleh Kepala Daerah, jajaran FORKOPIMDA, dinas-dinas terkait, pelaku usaha, perbankan, akademisi, dan komunitas di wilayah kerja BI Malang.
Pada gelaran acara SEKARTAJI, turut dilakukan diskusi panelKPw BI Malang bertajuk Expertise Insight sebagai bentuk diseminasi asesmen yang membahas perkembangan ekonomi tahun 2023 dan prospek tahun 2024 perekonomian terkini dan isu-isu yang relevan dalam menjaga momentum resiliensi pertumbuhan ekonomi di wilayah kerja Bank Indonesia Malang sejalan dengan upaya pengendalian inflasi dan memperkuat ketahanan pangan.
Dalam gelaran SEKARTAJI 2024, juga dilakukan penandatanganan MoU Kerjasama ekspor produk pertanian kol manis ke Taiwan oleh pondok pesantren binaan Bank Indonesia Malang, yaitu Pondok Pesantren Manajer Tholabie Malang dengan PT Agrosip Alam Lestari dan PT Foong-So Trading and Management.
“Bank Indonesia Malang terus berkomitmen untuk mendukung pemberdayaan ekonomi pesantren termasuk melalui ekspor produk pesantren,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, juga dilaksanakan pemberian bantuan untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di 7 daerah wilayah kerja Bank Indonesia Malang. Selain itu, Bank Indonesia Malang memberikan apresiasi TPID “Kucecwara: Kota/Kabupaten Cerdas dan Cermat Mengawal Inflasi Daerah” untuk Kota Malang (Kota/Kab IHK) dan Kabupaten Malang (Kota/Kab Non IHK) atas capaian nilai tertinggi penilaian TPID Kota IHK dan Non IHK di wilayah kerja.
BI Malang juga memberikan apresiasi kinerja UMKM di wilayah kerja. Penghargaan UMKM Terinovatif diberikan kepada Kelompok Tani Harapan Jaya I Kabupaten Probolinggo, UMKM Terinspiratif Batik Anjani Galeri Kota Batu dan UMKM Terpatuh Laporan SIKEPANG diberikan kepada Poktan Sumber Makmur II Kabupaten Malang. Apresiasi juga diberilan oleh Bank Indonesia Malang turut i kepada Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Pasuruan sebagai Kota/Kabupaten dengan capaian nilai IETPD tertinggi dan TP2DD Kota Probolinggo dengan peningkatan nilai IETPD terbesar.
Selanjutnya Bank Indonesia juga memberikan penyerahan apresiasi kinerja kepada responden survei terbaik. Penghargaan ini sebagai wujud apresiasi atas dukungan dari mitra strategis dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia sepanjang tahun 2023, dan juga merefleksikan jalinan sinergi antara Bank Indonesia dengan mitra strategis.
Sinergi hexahelix antara Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah, dunia usaha, akademisi, komunitas dan media akan terus diperkuat untuk menjaga inflasi tetap terkendali sehingga mampu mendukung resiliensi pertumbuhan ekonomimeningkatkan kinerja perekonomian di wilayah kerja.
Akselerasi pemulihan ekonomi perlu terus didorong melalui penguatan sinergi dan inovasi yang dilandasi oleh kuatnya semangat untuk bangkit dan optimis yang lebih tinggi. Sinergi dan inovasi ditujukan untuk mendorong pemulihan ekonomi dalam jangka pendek melalui kebijakan peningkatan permintaan, serta memperkuat pertumbuhan yang lebih tinggi dalam jangka menengah melalui kebijakan reformasi struktural.
Bank Indonesia juga terus secara konsisten menetapkan stance kebijakan moneter pre-emptive dan forward looking memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah dari dampak memburuknya risiko global, salah satunya melalui kebijakan suku bunga BI sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap dalam sasarannya untuk memastikan terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi serta tingkat inflasi ke depan.(der)