MALANGVOICE – Anak yang badannya terlalu kurus tentu akan menganggu tumbuh kembang dan mudah terserang penyakit karena daya tahan tubuh yang lemah. Ternyata, menurut informasi yang dirangkum MVoice dari laman Healthline, Kamis (13/12), ada berbagai faktor yang memengaruhi kondisi tubuh anak terlalu kurus, atau terlalu gemuk. Seperti genetik, dan juga nafsu makan anak itu sendiri.
Seorang profesor pediatri di Rumah Sakit Anak Cincinnati, Stephen R Daniels, menjelaskan, berat badan anak sangat dinamis, dan bisa berubah seiring tumbuh kembangnya. Yang perlu dikhawatirkan adalah jika anak bertambah tinggi tapi berat di timbangan tidak ikut naik.
“Sebelum memutuskan untuk memberi tambahan nutrisi pada anak, pastikan bahwa anak Anda memang berada dalam grafik timbangan seusianya. Konsultasikan dengan bidan atau dokter anak dan tanyakan apakah si anak ini sudah seimbang atau terlalu kurus,” tuturnya.
Jika sudah dinyatakan terlalu kurus, orangtua disarankan untuk memperbaiki pola makan dan asupan nutrisi makanan secara konsisten. Jadwal makan teratur juga menambah berat badan anak secara sehat.
“Biasanya anak-anak kurus punya jadwal makan tak teratur. Tugas orangtua memastikan si anak makan teratur dan tidak melewatkan jam makan agar tidak kehilangan nutrisi penting,” tutur dia lagi.
Cara lainnya adalah membuat porsi makan lebih besar. Stephen menambahkan, jika anak mampu menghabiskan lebih dari satu porsi, berikan dia makanan tambahan. Susu di gelas yang lebih besar dan potongan buah yang lebih besar.
Selanjutnya, pilih makanan dengan kalori yang lebih tinggi, jus buah dan susu rendah lemak. Saat anak haus, tawari ia minuman berkalori seperti jus dan susu.
“Dibandingkan air putih biasa, ini akan lebih efektif untuk menambah berat badannya,” tukasnya.
Selain itu, bisa ditambahkan kacang-kacangan, selai kacang, alpukat dan minyak zaitun dalam menu. Jenis makanan itu memiliki kadar lemak sehat yang tinggi, dan bisa menambah berat badan anak.
“Juga perlu diingat, proses menaikkan berat badan anak tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat. Jangan memaksa anak untuk makan. Sebaliknya buatlah aktivitas makan lebih mengasyikkan, jadi anak akan makan lebih sering,” pungkasnya. (Hmz/Ulm)