MALANGVOICE – Kirab api Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025 resmi tiba di Kota Malang pada Jumat (27/6) sekitar pukul 08.30 WIB. Api abadi tersebut diserahkan langsung Wali Kota Batu, Nurrochman, kepada Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, dalam sebuah seremoni yang meriah dan penuh semangat kebersamaan.
Kedatangan api Porprov disambut tarian kesenian bantengan—kesenian khas Malang Raya yang dianggap mewakili semangat kolektif Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang sebagai tuan rumah bersama Porprov tahun ini.
Wali Kota Malang Tegaskan Dukungan untuk Palestina, Serahkan Bantuan Kemanusiaan Rp434 Juta
“Bantengan ini bukan hanya milik Kota Malang. Ini seni warisan bersama Malang Raya, yang kami tampilkan untuk menyemangati kirab dan menyatukan spirit masyarakat,” ujar Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.
Dalam kirab ini, turut serta para atlet Kota Malang peraih medali emas yang menaiki bus wisata Macito. Rombongan kirab melintasi seluruh kecamatan di Kota Malang, mulai dari Lowokwaru, Blimbing, Kedungkandang, Sukun, dan berakhir di Kecamatan Klojen, tepatnya di Kantor Kodim.
Rangkaian kirab akan ditutup dengan prosesi penyerahan api di Balai Kota Malang pada malam harinya, dipimpin langsung Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang. Dua legenda atletik asal Kota Malang turut ambil bagian membawa api menuju titik akhir sebagai bentuk penghormatan kepada kontribusi mereka di dunia olahraga.
“Kita ingin menunjukkan Kota Malang tidak hanya siap menyambut, tapi juga siap berprestasi dan jadi tuan rumah yang membanggakan,” tambah Wahyu.
Ia menegaskan Kota Malang menargetkan sukses di empat aspek utama dalam gelaran Porprov kali ini: sukses sebagai tuan rumah, sukses prestasi, sukses administrasi, dan sukses dampak ekonomi.
“Tentu kami berharap Porprov ini tidak hanya soal medali, tapi juga membawa dampak ekonomi bagi warga, terutama pelaku UMKM,” tegasnya.
Ketua KONI Kota Malang, R. Djoni Sudjatmoko, menyebut tibanya api Porprov menandai babak utama pesta olahraga ini segera dimulai. Ia juga menekankan pentingnya peran warga dalam menjaga semangat dan ketertiban selama Porprov berlangsung.
“Alhamdulillah kirab api berjalan lancar. Ini jadi sinyal bahwa Porprov siap dibuka. Kami juga optimistis, atlet Kota Malang sejauh ini tetap on target,” ucap Djoni.
Ia menyebut Kota Malang saat ini menempati posisi runner-up klasemen sementara, menempel ketat Surabaya yang selama ini dikenal mendominasi. Djoni percaya, masih banyak cabang olahraga andalan yang belum dipertandingkan dan bisa menjadi penentu klasemen akhir.
“Sebelumnya kita selalu tertinggal jauh, sekarang kita terus menempel. Harapannya, satu minggu ke depan kita bisa mengejar bahkan melampaui,” ujarnya penuh optimisme.
Dengan semangat tuan rumah yang membara, api Porprov yang kini menyala di Kota Malang menjadi simbol nyala tekad untuk tampil maksimal, menyambut tamu dengan hangat, dan membuktikan bahwa Malang Raya benar-benar pantas menjadi pusat olahraga Jawa Timur.(der)