MALANGVOICE- RS Hermina mendapatkan penghargaan Angels Award kategori Platinum dari WSO Angels Award — sebuah penghargaan bergengsi tingkat internasional dalam pelayanan penanganan stroke.
Penghargaan ini merupakan yang pertama diberikan untuk rumah sakit di Malang Raya. Direktur RS Hermina Tangkubanprahu, dr Agnes Widayu Estiningsih, MMRS mengatakan raihan ini meningkat daripada sebelumnya yang mendapat kategori gold.
“Ini menunjukkan komitmen kami terkait pelayanan stroke cepat, tepat, dan terstandar. Karena penghargaan ini menilai berbagai aspek, mulai dari kecepatan diagnosis, efektivitas tim medis, hingga hasil pemulihan pasien,” katanya, Senin (23/6).
Grand Paviliun RSSA, Harapan Baru Layanan Kesehatan Berkualitas di Jatim
Menurut Agnes, RS Hermina menerapkan standar pelayanan Code Stroke. Penanganan ini diklaim tidak sampai 60 menit terhadap pasien sejak kedatangan di IGD.
Kecepatan dalam penanganan pasien stroke ini berdampak kepada masa depan pasien karena diketahui penyakit stroke merupakan penyebab kecatatan dan kematian utama di Indonesia.
“Kami mengapresiasi seluruh tim medis, khususnya Tim Code Stroke RS Hermina, yang bekerja keras selama lebih dari 6 bulan untuk memastikan pasien stroke mendapatkan penanganan terbaik dari kondisi lumpuh hingga bisa pulang tanpa alat bantu,” tegasnya.
Ketua tim Code Stroke RS Hermina, dr Siti Nurlaela, SpN mengatakan keberhasilan penanganan pasien stroke karena kerja tim yang hebat.
Ia mengaku pelatihan dasar penanganan stroke sudah diajarkan dari tingkat satpam.
“Jadi mulai awal satpam sudah tahu pasien gejala stroke, dari sana langsung fast track ditangani di IGD, di sana sudah dibekali kemampuan untuk berikan pelayanan cepat tepat dan efektif,” jelasnya.
Ia berharap penanganan penyakit stroke bisa menjadi contoh bagi rumah sakit lain agar meningkatkan harapan pasien.
“Untuk tingkatkan itu perlu dukungan semua pihak, terima kasih kepada tim PSC karena begitu dari rumah menuju RS itu hal krusial masuk golden period 4,5 jam harus segera ditangani. Dari catatan kami dari 300 pasien yang masuk itu hanya 10 yang masuk golden period,” tegasnya.
Ia berharap penanganan ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan dengan target memperoleh kategori diamond.(der)