MALANGVOICE– Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Balai Kota Malang, Jumat (2/5), jadi panggung bagi Wali Kota Wahyu Hidayat menegaskan misi besarnya menjadikan pendidikan di Kota Malang harus naik kelas—secara kualitas dan pemerataan.
Lewat program Ngalam Pinter, Wahyu ingin memastikan setiap anak di Kota Malang mendapat akses pendidikan yang layak dan bermutu. Program ini sejalan dengan tema Hardiknas tahun ini: “Partisipasi Semesta, Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.”
“Tema ini nyambung banget dengan visi kami. Bareng Pak Wawali, kami punya tanggung jawab lima tahun ke depan untuk bikin pendidikan di Malang makin berkualitas,” kata Wahyu.
Perkuat Pendidikan Inklusi, Dindik Batu Berencana Bentuk Pusat Asesmen bagi ABK
Tak main-main, dua dari lima program prioritas Wahyu fokus ke pendidikan, seragam sekolah gratis dan beasiswa bagi siswa. Ia yakin langkah ini bisa jadi pemicu semangat belajar siswa-siswi di seluruh penjuru kota.
“Kita enggak mau ada siswa tertinggal cuma gara-gara seragam atau biaya. Semua harus bisa sekolah dengan layak. Ini wujud Kota Pendidikan yang sebenarnya,” tegasnya.
Menurutnya, konsep “Mbois Berkelas” bukan cuma slogan, tapi target nyata. “Mbois itu bukan gaya-gayaan. Artinya kita harus terus naik kelas, jangan sampai ketinggalan.”
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Suwarjana, menegaskan sistem zonasi masih jadi kunci pemerataan. Ia menyebut tanpa jalur domisili, sekolah favorit hanya akan dihuni oleh segelintir siswa.
“Pendidikan harus bisa dinikmati semua kalangan, dari dasar sampai tinggi. Lewat zonasi, semua punya akses yang adil,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya keseimbangan antara kecerdasan akademik dan karakter.
“Pintar doang tapi enggak punya karakter? Nggak cukup. Harus seimbang. Itu baru namanya pendidikan bermutu,” ia menandaskan.(der)
