Iwan Kurniawan Sampaikan Komitmen Kawal Perkembangan Gim Lokal Meski Sudah Tidak Jabat Pj Wali Kota Malang

MALANGVOICE- Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan menegaskan komitmen mengawal perkembangan industri gim lokal.

Iwan menyebut industri gim lokal bukan sekadar hiburan, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi daerah dan nasional.

Karena itu meski waktu menjadi Pj akan berakhir akhir Februari ini, namun ia masih memiliki peran sebagai Direktur Perencanaan Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah (PEIPD) Ditjen Bina Bangda Kemendagri dan akan mengawal perkembangan gim di Kota Malang.

“Sebagai Pj Wali Kota Malang saya melihat di sini memiliki potensi luar biasa di industri gim lokal. Saya memiliki atensi yang kuat terhadap perkembangan sektor ini, dan saya ingin mendorong industri gim lokal bisa mendapatkan dukungan yang tepat, baik dari sisi kebijakan maupun kelembagaan,” ucapnya.

15 Persen Pedagang Belum Setuju Pembangunan Total Pasar Besar Malang

Ke depan, dengan kapasitasnya sebagai Direktur PEIPD Ditjen Bina Bangda Kemendagri, Iwan menyebut akan tetap memberikan atensi terhadap potensi gim lokal di Kota Malang.

“Saya pelajari pemetaan pengembangan gim lokal. Ini bisa jadi atensi di pusat. Nanti akan saya susun menjadi suatu bahan. Sehingga potensinya bisa semakin terangkat di tingkat nasional. Dan kebetulan saya bertugas di Ditjen Bina Bangda yang menangani 32 urusan, salah satunya juga erat terkait gim lokal ini,” ujar Iwan.

Dalam diskusi bersama komunitas Game Developer Malang (Gamedev Malang) di NCC, Senin (10/2/2025), Iwan mengungkapkan bahwa perputaran ekonomi global di sektor gim mencapai Rp70 triliun, dan Kota Malang memiliki peluang besar untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari industri ini.

“Dengan adanya Perpres Nomor 19 Tahun 2024, kita memiliki landasan hukum yang kuat untuk mendorong perkembangan industri gim di daerah. Ini harus dimanfaatkan dengan serius,” kata Iwan.

Menurutnya, ekosistem industri gim di Kota Malang tidak boleh berhenti hanya pada tahap produksi. Perlu ada langkah strategis yaitu dengan menata kelembagaan agar industri ini dapat berkembang secara berkelanjutan dan mendapatkan dukungan dari kebijakan daerah.

“Kita punya kekuatan, ada kebijakan nasional yang mendukung. Ini menjadi landasan bagi pemerintah daerah untuk bertindak. Kota Malang harus bisa mengambil peran yang lebih besar, tidak hanya sebagai tempat produksi gim, tetapi juga dalam menata ekosistemnya,” katanya.

Menurut Iwan, ini menjadi momentum yang tepat untuk membangun ekosistem yang lebih kokoh. Adanya komunitas gim yang sudah solid, dengan anggota forum diskusi yang mencapai 600 orang, 20 an studio developer dan beberapa solo developer aktif, pemerintah harus hadir untuk memastikan ada tata kelembagaan yang baik dan kebijakan yang mendukung.

“Ini bukan sekadar mimpi, ini adalah potensi nyata. Sekarang peran kita adalah memastikan bahwa industri gim ini bisa tumbuh berkembang dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat,” pungkasnya

Dengan adanya Malang Creative Center (MCC) sebagai hub kreatif, komunitas gim lokal di Kota Malang juga memiliki wadah untuk berkembang lebih jauh. Pemkot Malang berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem ini, sehingga gim buatan putra daerah dapat bersaing secara global dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian Kota Malang.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait