Warga Desa Pujon Kidul Kabupaten Malang Berduka, Bangkai Ratusan Sapi Dikubur Massal

Kasun Krajan, Desa Pujon Kidul, Asmawai saat melihat kuburan sapi masal yang berlobang.(Mvoice/Toski D).

MALANGVOICE – Warga Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang berduka. Ratusan sapi perah mereka mati akibat wabah PMK sehingga harus dikubur massal.

Dari informasi yang didapat Malangvoice.com, 11.000 sapi perah di wilayah Malang Barat diserang wabah PMK, 1.000 di antaranya mati.

Terdapat tiga kecamatan di wilayah ini, antara lain Pujon, Ngantang, dan Kasembon.

Kepala Dusun (Kasun) Krajan, Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Asmawi mengatakan, hingga saat ini, di Desa Pujon Kidul sudah ada sekitar 120 lebih sapi yang dilaporkan mati akibat wabah PMK.

“Awalnya, sapi-sapi milik warga yang mati hanya dikuburkan di pekarangan rumah mereka masing-masing,” katanya, saat ditemui Mvoice, Selasa (14/6).

Lambat laun, lanjut Asmawi, jumlah sapi yang mati terus bertambah, sehingga masyarakat kebingungan mencari lahan guna menguburkan bangkai-bangkai sapi ini.

“Laporannya yang masuk, itu di Desa Pujon Kidul sudah ada 120-an ekor, bahkan mungkin lebih. Dulu awalnya dikubur di pekarangan, tapi yang punya pekarangan kecil ya gak bisa (mengubur),” jelasnya.

Asnawi menjelaskan, untuk menyikapi hal tersebut, Muspika Kecamatan Pujon akhirnya berkoordinasi dengan pihak Perhutani, agar bersedia menyediakan sebagian lahannya dan digunakan untuk menguburkan sapi yang mati akibat PMK.

Setelah diperbolehkan oleh pihak Perhutani, bangkai-bangkai sapi yang mati itu akhirnya dikuburkan di area sekitar hutan yang masuk wilayah Perhutani.

“Pihak Perhutani sempat takut kalau mencemari lingkungan, tapi bangkai itu akan menambah subur, apalagi lokasinya di area hutan di wilayah Dusun Krajan, Desa Pujon Kidul,” jelasnya.

Namun, Asnawi menegaskan, untuk menuju ke area itu, aksesnya cukup sulit dilalui kendaraan.l, baik roda dua maupun roda empat.

Lokasi kuburan massal untuk bangkai sapi ada di tengah hutan, sehingga akses jalannya pun juga masih tanah liat.

Di dalam hutan, sapi-sapi tersebut dikuburkan di sebuah lahan yang sedikit miring menyerupai tebing.

Berdasarkan pantauan di lapangan, luas areanya kurang lebih 100 meter persegi tersebut merupakan tempat bangkai-bangkai sapi yang mati tidak dikuburkan, tapi ada satu lubang berukuran cukup besar yang digunakan untuk mengubur 10 bangkai sapi sekaligus.

“Kalau di sini sudah ada sekitar 30-an ekor sapi. Ada yang satu lubang langsung 10 ekor. Itu ukurannya sekitar 4 meter kali 5 meter. Soalnya pernah satu hari itu, sapi yang meninggal 10 ekor sekaligus,” terangnya.

Selain di area tersebut, Asmawi menyebut juga ada titik lain yang digunakan untuk mengubur bangkai sapi. Lokasinya tak jauh dari lokasi pertama.

“Ada satu lagi di atas, tapi ternyata cuma muat untuk 5 ekor sapi saja,” pungkasnya.(end)