Wisata Edukasi Dusun Brau, Penghasil Susu Terbesar di Wilayah Terpencil Kota Batu

Patung sapi di pintu masuk menuju Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Patung tersebut menjadi ikon Dusun Brau sebagai sentra penghasil susu terbesar di Kota Batu. (MG1/Malangvoice)

MALANGVOICE – Jumlah populasi sapi di Dusun Brau, Desa Gunungsari dua kali lipat dibandingkan jumlah penduduknya. Tak heran jika wilayah yang berada di kaki Gunung Banyak, Kota Batu ini merupakan sentra penghasil susu sapi perah.

Potensi susu sapi perah ini menjadi sandaran hidup masyarakat Dusun Brau yang berada di wilayah Kecamatan Bumiaji. Setiap harinya ribuan liter susu sapi dihasilkan. Susu sapi berkontribusi besar terhadap taraf perekonomian masyarakat Brau.

Ketua Koperasi Margo Makmur Mandiri Desa Gunungsari, Muhammad Munir mengatakan, sekitar 90 persen penduduk Dusun Brau beternak sapi perah. Populasi sapi perah hampir mencapai 800 ekor. Melimpahnya hasil ternak berupa susu menjadi berkah dalam meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Brau.

“Dengan potensi hasil ternak ini, Dusun Brau dijadikan sebagai destinasi wisata edukasi susu. Pemkot Batu melalui Disparta juga memberikan perhatian untuk memacu destinasi wisata berbasis potensi desa,” kata Munir.

Dusun ini terletak di wilayah terpencil yang berjarak 7,5 kilometer dari pusat Kota Batu. Panorama alamnya begitu memukau.

Topografinya berupa perbukitan, menawarkan keindahan alam yang menyatu dengan udara segar. Sehingga memberikan nilai lebih untuk menarik wisatawan.

Karena itu banyak pengunjung dari luar daerah yang berdatangan melihat proses pengolahan susu mulai dari hulu hingga hilir. Susu yang dihasilkan sebagian diversifikasi menjadi produk turunan. Seperti permen susu, stik susu, pia susu, keripik susu, labu susu, dan sebagainya.

Ia menambahkan, wisata edukasi susu Dusun Brau dibanderol dengan tarif Rp 25 ribu. Tarifnya memang relatif murah, namun pengunjung diberikan pengalaman dan pengetahuan yang belum pernah ditemui di tempat lain.

Wisatawan yang datang pun akan disuguhi segelas susu dan stik susu. Susu yang dihasilkan di Dusun Brau bisa dikatakan memiliki kualitas grade A. Sehingga pada 2020 lalu dilirik produsen cheddar dan mozarella yang berada di Bali.

“Biasanya rombongan yang kesini. Dari Surabaya, Jakarta, sekitar Malang Raya, Madura dan Kediri. Pengunjung berwisata sekaligus belajar cara mengolah susu,” kata dia.

Selain itu, kata Munir, pada 2021 lalu, diresmikan kandang komunal yang dibangun Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu. Kandang komunal itu untuk menampung ternak sapi warga agar lebih tersentral.

“Sebelumnya kan ditempatkan di kandang-kandang terpisah. Kini dikumpulkan jadi satu agar terpusat sebagai wisata edukasi. Sehingga ketika ada wisawatan bisa melihat langsung proses pemerahan hingga pengolahan,” urai Munir.(der)