MALANGVOICE – Seluruh gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang berada di 24 desa/kelurahan Kota Batu bakal mendapat bibit ikan tahun ini. Sebanyak 141 ribu bibit ikan disiapkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu.
Dari total bibit ikan itu terbagi menjadi 70 ribu ikan nila, 61 ribu bibit ikan lele, dan 10 ribu bibit ikan koi hias. DPKP Kota Batu masih melakukan pengadaan dan menunggu SK dari wali kota.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan DPKP Kota Batu, Mat Ali. Ia mengatakan penyaluran itu sesuai arahan dari Musrenbag tahun lalu.
“Nanti akan diberikan melalui kelompok bukan perorangan, penerima harus memiliki lahan kolam dan sebagainya. Diverifikasi dulu,” jelas Mat Ali.
Ia melanjutkan, jumlah bibit ikan yang diterima nanti berbeda-beda sesuai potensinya. Setiap desa/kelurahan rata-rata ada satu kelompok yang menerima. Kecuali Desa Beji, Desa Sidomulyo dan Desa Tlekung yang memiliki dua kelompok Gapoktan.
“Tak hanya bibit saja beberapa juga mendapatkan bantuan lain seperti Sidomulyo yang mendapat bibit dan sarana prasarana seperti alat seser, keranjang panen, dan sebagainya,” lanjutnya.
Bibit itu diharapkan Mat Ali dapat memaksimalkan pendapatan kelompok atau masyarakat setempat. Bibit ini harus dirawat secara maksimal, lantaran di Kota Batu yang bersuhu dingin tidak begitu cocok untuk ternak ikan.
Air yang berlimpah pun bukan sesuatu yang menguntungkan untuk pembibitan ikan. Air di Kota Batu kebanyakan berasal dari sumber air yang kandungan makanannya kurang.
“Beda dengan tempat yang memiliki suhu hangat seperti Kediri. Contohnya peternak ikan lele bakal cepat besar dan mampu panen hanya 3 bulan. Di Batu bisa sampai 5 bulan baru panen,” urainya kembali.
Selain itu, menurut data angka konsumsi ikan di Kota Batu mengalami penurunan. Tahun 2019 tercatat 20,56 kilogram/kapita/tahun dan 2020 tercatat 18,65 kilogram/kapita/tahun.
“Harapannya dengan adanya bantuan itu bisa meningkatkan produksi ikan serta meningkatkan konsumi ikan di Kota Batu,” tutupnya.(der)
