MALANGVOICE – Satlantas Polresta Malang Kota menggelar razia knalpot brong. Razia itu digelar karena banyak masyarakat mengeluhkan suara bising.
Razia knalpot brong berjalan kurang lebih selama 4 jam di sepanjang Jalan Besar Ijen, Kota Malang. Total ada sebanyak 50 kendaraan berknalpot brong yang terjaring razia tersebut.
Kasubnit 2 Kamsel Satlantas Polresta Malang Kota, Ipda Eko Prasetyo mengatakan kegiatan tersebut dimulai sejak pukul 22.00 Selasa (28/9) hingga Rabu (29/9) dini hari.
“Karena banyak laporan dari masyarakat yang resah dengan adanya kendaraan berknalpot brong dan trek-tertekan terutama di Jalan Ijen membuat kami melakukan penegakan,” ujarnya, Rabu (29/9).
Selama razia berjalan ditemukan beberapa pengendara ada yang balap liar atau trek-trekan dan sebagian hanya nongkrong dipinggir jalan.
“Mungkin lihat situasi (yang nongkrong), kalau tidak ada petugas saya yakin mereka akan nge-trek disini (Jalan Besar Ijen),” kata Eko.
Sedangkan untuk puluhan pengendara yang terjaring terjaring razia tersebut mendapatkan sanksi berupa penilangan dan pelepasan kenalpot brong.
“Kita kenakan pasal 285 UU No 22 karena knalpot tidak standar. Dan kita minta kepada pengguna jalan yang memakai knalpot brong harus dilepas atau ditilang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Eko mengaku razia ini akan terus dilakukan secara rutin untuk mengurangi kegiatan balap liar serta penggunaan knalpot brong yang cukup meresahkan masyarakat.
“Operasi ini setiap hari akan kami laksanakan, tidak malam hari ini saja, tiap pagi, siang, sore kita laksanakan. Mengingat, banyak aduan masyarakat tentang knalpot brong,” ucap dia.
Dari situ, Eko menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya Kota Malang supaya mematuhi tata tertib berlalu lintas dengan tidak menggunakan knalpot brong.
“Karena dengan menggunakan knalpot brong itu dianggap sangat meresahkan masyarakat yang sedang istirahat utamanya di malam hari,” tandasnya.(der)