Wali Kota Sutiaji Apresiasi APD Buatan Kota Malang

Wali Kota Malang Sutiaji meninjau proses pembuatan APD di PT Kasih Karunia Sejati Kota Malang, Jumat (3/4). (Humas Pemkot)
Wali Kota Malang Sutiaji meninjau proses pembuatan APD di PT Kasih Karunia Sejati Kota Malang, Jumat (3/4). (Humas Pemkot)

MALANGVOICE – PT Kasih Karunia Sejati, salah satu pabrik garmen di Kota Malang memilih ikut membantu penanganan pandemi Covid-19 dengan memproduksi APD atau alat pelindung diri. Terlebih belakang ini APD untuk tenaga medis khususnya semakin langka.

APD yang diproduksi perusahaan ini menggunakan bahan lokal dan sudah dikirim secara nasional ke rumah sakit, kepolisian dan untuk donasi. Wali Kota Malang Sutiaji mengapresiasi langkah perusahaan tersebut.

“Ini asalnya garmen terus geser menjadi pembuat APD, salah satu kecerdasan saya kira dari pengusaha dan saya ucapkan terima kasih,“ ujarnya saat meninjau langsung proses produksi di pabrik.

Sutiaji melanjutkan, agar tidak terjadi PHK secara besar-besaran, pengusaha harus bisa mengubah sebuah ancaman menjadi sebuah peluang. Dari perusahaan yang asalnya bergerak di bidang garmen, karena ada wabah virus corona permintaan garment menurun, terus bergeser menjadi pembuat APD.

Sementara itu, Direktur PT Kasih Karunia Sejati Wendy Juniarto menyampaikan, bermula dari beberapa kawan di rumah sakit meminta bantuan membuatkan APD. Kemudian diproduksi awal sejumlah 6.000 APD.

“Kita coba akhirnya kita tawarkan dan diterima. Akhirnya banyak permintaan direkomendasikan oleh beberapa rumah sakit bahkan sampai ke Jakarta. Sekarang jadi Nasional semua instansi pesan ke kita,” ujar Wendy.

Sekarang kapasitas produksi perusahaan ini mampu membuat 12.000 APD dan 20.000 masker per-hari. APD dan masker yang diproduksi oleh PT Kasih Karunia Sejati selalu dengan finishing Water-repellent. Water repellent ini berfungsi untuk memastikan bahwa pori-pori bahan atau produknya telah rapat dan kencang, tak bisa ditembus oleh air. Ketika ada percikan air yang ada di permukaan bisa langsung hilang dengan cara ditiup.

“Kita bikinnya yang non boven jadi kita memang lebih berpori terus ada sedikit materi water repellent atau tahan air. Kalau yang maskernya kita bikin dari katun dan bisa dicuci ulang dan kita bikin finishing juga dengan water repellent. APD rata-rata 100 ribu tergantung pengambilan. Kalo Masker tujuh ribu lima ratus. Ini dua minggu terakhir permintaannya meningkat sekali,” ujarnya.(Der/Aka)