Wabup Berharap Pemerintah Pusat Tambah Pabrik Gula

Antrean truk tebu di Bululawang
Antrean truk tebu di Bululawang

MALANGVOICE – Wakil Bupati Malang, Sanusi berharap pemerintah pusat membangun pabrik gula (PG) baru di Kabupaten Malang.

Harapan ini muncul karena dua PG, Kebon Agung dan Krebet dianggap tidak mampu menampung hasil panen tebu para petani.

Pasalnya, musim hujan seperti saat ini, rendemen tebu dari petani hanya 4 persen saja dan 11 persen di musim kemarau.

“Rendemen di tingkat pabrik mencapai 11 persen di musim kemarau dan 8 persen di penghujan. Alasan rendemen rendah maka kedua pabrik tidak bisa menampung tebu,” kata Sanusi, Rabu (11/1).

Rendahnya rendemen tebu di tingkat petani ini membuat penjualan rendah. Per kuintal tebu dihargai Rp 40 ribu. Angka ini tidak imbang jika dibandingkan dengan ongkos tebang yang sekitar Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu.

Akhirnya mereka memilih menggiling tebunya di pabrik gula merah PT Tlogo Kilang.

“Ada yang menggilingkan tebu di Mojokerto dan Sidoarjo,” kata laki-laki yang juga petani tebu ini.

Sanusi berharap pemerintah pusat membangun PG baru agar bisa menampung hasil panen petani Kabupaten Malang.

“Sehingga tidak perlu dijual ke luar daerah,” kata dia.