Tingkatkan Kesehatan Pekerja, Puskesmas Cisadea Bentuk Posketan GPS

kegiatan Posketan GPS (Pos Kesehatan Tempe Sanan Gerakan Pekerja Sehat). (Istimewa)

MALANGVOICE – Puskesmas Cisadea tak hanya melayani pasien saja, namun juga membina pelaku industri di wilayahnya, yakni industri tempe dan keripik tempe, untuk pekerjanya tetap hidup sehat. Upaya Puskesmas Cisadea ini dinamakan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK).

Di Puskesmas Cisadea ini, Pos UKK dikemas dengan istilah unik yakni Posketan GPS (Pos Kesehatan Tempe Sanan Gerakan Pekerja Sehat) yang telah dibentuk sejak tahun 2017.

Dalam Posketan GPS ini, banyak kegiatan yang dilakukan oleh pekerjanya seperti konseling dalam klinik sanitasi.

“Banyak pekerja yang konsultasi masalah lingkungan, kemudian masalah penyakit akibat kerja, serta masalah alat pelindung diri,” ujar Kepala Puskesmas Cisadea, Kustiningtyas, SKL kepada awak media, Jumat (30/11).

Hingga saat ini, permasalahan yang kerap ditemui tak lain adalah tempat kerja yang kurang memenuhi syarat. Untuk itu, pihak Puskesmas Cisadea terus berikan wawasan, edukasi, dan penyuluhan tentang tempat kerja yang memenuhi syarat.

“Kami sudah melaksanakan inspeksi sanitasi. Kami datang ke industri itu melihat kondisi sanitasi tempat industri. Kemudian kalau ada hal-hal yang memang kurang sehat akan kami beri advice,” paparnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, apabila ada pekerja yang tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) maka disarankan untuk menggunakan APD. APD ini seperti masker, celemek, sepatu, hingga tutup kepala.

“Sebab, ini berhubungan dengan makanan sehingga APD itu wajib untuk dikenakan saat bekerja,” tegasnya.

Tyas menekankan, setelah Puskesmas Cisadea membentuk Posketan GPS ini perilaku masyarakat pelaku industri yang kurang sehat menjadi berubah lebih baik.

Seperti misalnya, dalam Posketan GPS, para pekerja juga diajarkan peregangan untuk orang yang selalu bekerja dengan membungkuk. Dengan minimal setiap jam 10 atau jam 3 sore melaksanakan gerakan peregangan.

“Paling tidak untuk mengurangi penyakit akibat kerja. Terus perilaku hidup sehat mereka juga meningkat,” tambahnya.

Selain itu, dalam Posketan GPS juga dilaksanakan pemeriksaan kesehatan secara umum (seperti tensi). Pihak Puskesmas Cisadea juga membawa obat-obatan yang memang boleh dibawa keluar (tidak antibiotik).

“Terkait pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium nanti insya Allah kami adakan di akhir tahun ini. Karena kami sudah punya alatnya untuk pemeriksaan gula, kolesterol, asam urat yang untuk di parameter lapangan. Ini juga dilakukan untuk mencegah penyakit tidak menular,” pungkasnya. (Hmz/Ulm)