Tiga Anak Diduga Korban Penganiayaan, LiRa Turun Tangan Beri Pendampingan

Bupati LIRA Kabupaten Malang, Zuhdy Achmadi menunjukan Laporan Polisi. (Istimewa)

MALANGVOICE – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LiRa) Kabupaten Malang lakukan pendampingan kepada orang tua korban penganiayaan yang dilakukan seorang warga asal Perumahan Pondok Mutiara, Singosari.

Penganiayaan tersebut terjadi di bulan Ramadan lalu setelah ibadah salat terawih. Saat itu ada enam anak termasuk tiga korban yang melempar kerikil ke plafon rumah Nanang.

Nanang kemudian melakukan pemukulan terhadap tiga anak itu dikarenakan rumahnya dibuat ajang lempar kerikil pada akhir bulan Ramadan kemarin.

“Kami (LiRa, red) malakukan pendampingan atas kasus penganiyaan yang diduga dilakukan oleh Nanang terhadap tiga anak di bawah umur untuk melaporkan penganiayaan itu ke Unit PPA Satreskrim Polres Malang,” ucap Bupati LiRa Kabupaten Malang, Zuhdy Achmadi, Senin (17/5).

Menurut pria yang akrab disapa Didik menjelaskan, usai melempar, ke-enam anak tersebut lari dan menyebar setelah mengetahui Nanang keluar rumah. Namun, satu anak berhasil ditangkap Nanang.

“Ya namanya anak iseng lempar-lempar begitu. Anak yang ditangkap terus ditanya satu per satu lainnya. Dimana lokasinya disuruh manggil semua,” jelasnya.

Salah satu korban itu pun memberitahu dua teman lainnya. Ketika sudah berkumpul, ketiga korban pun langsung dianiaya. Ke-tiga anak tersebut akhirnya melaporkan kejadian penganiayaan kepada orang tua mereka.

“Ya kata korban tiga-tiganya ada yang ditempeleng, ditapuk di kepalanya semua. Dan sudah dilakukan visum kemarin di RSUD Kanjuruhan,” terangnya.

Usai terjadi aksi penganiayaan tersebut, lanjut Didik, keluarga korban berusaha melakukan mediasi agar dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

“Namun Pak Nanang ini malah menantang dan mempersilakan melapor polisi. Terbaru itu Sabtu (15/5) warga rapat dan hampir dimassa. Tapi saya halangi kalau dimassa malah kasusnya beda lagi,” tegasnya.

Terpisah salah satu korban, AD (12) mengatakan, dia dan kawan-kawannya memang iseng melempar kerikil ke rumah terlapor tersebut.

“Ya iseng aja. Terus ketahuan dan awalnya teman saya yang kena tapi langsung dikumpulin itu. Saya sudah sembunyi di balai RW itu tapi ketemu. Saya di pukul di pelipis sebelah kiri,” akunya.(der)