Terlapor Peleceh Mendikbud Tulis Surat Buat Jokowi

Warga Batu, Jerfry Bernard Tomasoa, menulis surat untuk Presiden Jokowi.

MALANGVOICE – Jefry Bernard Tomasoa, pemilik Akun Facebook Pak Brow Tomasoa, yang dianggap menghina dan mencemarkan nama baik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, mempertanyakan dasar rencana penerapan Full Day School (FDS).

Warga Kota Batu ini mempertanyakan isi perintah Presiden kepada Mendikbud, sampai mewacanakan FDS. Ia pun menulis surat terbuka bagi Presiden Jokowi, Wapres, Jusuf Kalla, dan Mendikbud, Muhadjir Effendy.

“Pak Jokowi, Jusuf Kalla, Mendikbud, jadi Presiden-Wapres-Menteri apa karena FDS,” kata dia, Minggu (21/8), siang.

Warga Batu, Jerfry Bernard Tomasoa, menulis surat untuk Presiden Jokowi.
Warga Batu, Jerfry Bernard Tomasoa, menulis surat untuk Presiden Jokowi.
Menurutnya, apakah mantan Rektor UMM Malang itu, telah menerima dan mendengar adanya laporan pencemaran nama baik terhadapnya.

“Apa jaminan Mendikbud, jika FDS akan menghasilkan mutu pendidikan di Indonesia lebih baik,” jelasnya.

Status yang dibuatnya di Facebook, kemudian dianggap pencemaran nama baik dan dilaporkan LBH PEKA ke Polres Batu, bukan tanpa alasan.

“Saya menyuarakan masalah pendidikan di Indonesia. Sudah terpikirkan wilayah luar Indonesia, kendalanya dan budaya masyarakat. Pendidikan Indonesia bukan hanya di Jawa, tapi luar jawa. Pendidikan di sana sangat miris,” bebernya.

Bapak lima anak ini meminta pemerintah menghentikan eksperimen di dunia pendidikan. Jangan lagi pelajar menjadi kelinci percobaan. Program KTSP dan K13 saja belum ada buktinya.

“Siswa, orang tua dan guru akan kebingungan dan terbebani. Terbukti saat penerapan KTSP dan K13,” ungkapnya lebih lanjut.

Awalnya, tambah dia, punya niat meminta maaf atas statusnya yang dianggap kasar dan menyebar kebencian kepada Mendikbud.

“Tadinya saya mau meminta maaf, tapi petisi penolakan FDS tidak digubris sama Mendikbud, saya anggap Mendikbud angkuh,” paparnya.

Bukan saja wacana FDS yang dikritiknya, tetapi kebijakan lainnya tak luput darinya. Salah satunya program Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS).

“Saya ingin berdialog langsung dengan Mendikbud. Ini bentuk kegundahan kami sebagai masyarakat,” tandasnya.