Target Rp 66 Miliar Belum Realistis, PDAM ‘Pikir-Pikir’ Tawaran Wali Kota Malang

Direktur Utama PDAM Kota Malang M Nor Muhlas. (Aziz Ramadani/ MVoice)

MALANGVOICE – PDAM Kota Malang dibuat pusing Wali Kota Malang Sutiaji. Sebab target pendapatan yang ditawarkan untuk para jajaran direksi baru dalam lelang kinerja mencapai Rp 66 miliar dinilai belum realistis.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Kota Malang terpilih M Nor Muhlas mengatakan, pihaknya kurang setuju dengan target nominal tersebut. Ia berdalih untuk kinerja PDAM Kota Malang pada tahun 2020, fokus penuntasan sengketa sumber air dengan pihak Kabupaten Malang.

Nominal Rp 66 Miliar tidak dapat dipenuhi juga mempertimbangkan pengeluaran biaya yang sangat mungkin terjadi dan tidak terduga. Hal ini merespon tentang rencana penyelesaian masalah dengan Kabupaten Malang tersebut.

“Saya pikir Rp 55 Miliar yang rasional. Karena kalau saya terima Rp 66 Miliar dan tidak dapat terwujud ini akan jadi beban,” urai Muhlas.

Baca Juga: Lelang Kinerja, Direksi PDAM Ditawari Target Pendapatan Rp 66 miliar

“Ini bukan saya tidak berani tetapi saya tidak mau gambling,” imbuh pria juga Wakil Ketua Lesbumi NU Kabupaten Malang ini.

Muhlas menambahkan, selain perkara sengketa, hal utama yang ingin diangkatnya dan dikerjakan di 2020 hingga 2023 juga bagaimana PDAM dapat meningkatkan usaha yang ada. Dicontohkannya rencana usaha air minum.

“Rencana kami hendak buat semacam depo air minum. Bukan air kemasan lagi. Karena menurut saya depo air minum lebih profit karena dapat lebih banyak dimanfaatkan warga. Kalau air kemasan lebih banyak keluar biaya karena harus membuat kemasan dan sebagainya” tutup Muhlas.

Beberapa poin penting lain yang dibahas dalam lelang kinerja juga berkenaan dengan target di bidang administrasi keuangan dan bidang teknik. Salah satunya target efisiensi biaya pengeluaran hingga Rp 6,6 miliar menggunakan program akurasi pencatatan meter, meningkatkan jumlah saluran, menambah sumber air baku hingga penambahan tandon.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas PDAM Kota Malang Wasto menjelaskan lelang kinerja ini masih dalam tahap awal yang masih perlu didiskusikan lagi.

“Hal ini memang perlu dibicarakan lagi utamanya dengan Wali Kota Malang. Apakah laba secara rasional dapat diterima dengan nilai target Rp 55 Miliar tersebut,” pungkasnya.(Hmz/Aka)