Tak Ada Makan Bersama Lontong Cap Gomeh, Imlek di Kota Batu Tetap Khidmat

Salah satu umat kong hu cu melakukan peribadatan di Klenteng Kwan Im Tong (Aan)

MALANGVOICE – Perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Batu tidak seramai tahun-tahun yang lalu. Pasalnya pada tahun 2021 ini pandemi covid-19 masih belum berakhir.

Seperti yang dirayakan di Klenteng Kwan Im Tong Kota Batu. Ketua Pengurus Klenteng Kwan Im Tong Kota Batu, Handy Wijaya menyatakan, kali ini perayaan Imlek tak ada makan bersama lontong cap gomeh dan pertunjukan barongsai di klenteng tersebut seperti tahun lalu.

“Sekarang hanya peribadatan individu saja yang dilakukan. Waktunya terserah mereka tapi kebanyakan umat melakukan peribadatan waktu pagi hari,” jelasnya.

Ia mengatakan, pada Imlek ini Klenteng Kwan Im Tong tidak banyak umat yang melakukan peribadatan. Ia bahkan tidak yakin dapat mencapai 20 umat yang melakukan peribadatan.

“Selain karena pandemi, umat kong hu cu di Kota Batu sudah sedikit. Sekitar 30 orang saja, itu pun sudah tua-tua. Kalau tahun lalu bisa mencapai 50 umat yang melakukan peribadatan namun itu ditambah dari orang-orang luar kota,” paparnya.

Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa hal itu tidak mengurangi rasa khidmat dalam perayaan imlek. Karena peribadatan itu tergantung individu masing-masing.

“Karena Klenteng Kwan Im Tong ini tuan rumahnya Dewi Kwan In, banyak yang datang ke sini untuk meminta petunjuk kepada Dewi Kwan In. Se Jawa Timur, yang tuan rumahnya Dewi Kwan In ya cuma di sini,” imbuhnya.

Meskipun begitu, ia menjelaskan bahwa yang meminta petunjuk kesana tidak dibatasi. Bisa siapa saja dari latar belakang agama apa saja. Karena ini hanya meminta petunjuk kepada leluhur yang siapa saja boleh melakukannya.

Sementara itu, sehubungan dengan Shio Kerbau Emas yang jatuh pada tahun ini. Handy menjelaskan makna Kerbau Emas tersebut.

“Seseorang harus mempunyai keteguhan dalam membela kebenaran. Seperti emas yang keras dan sulit dibengkokkan, kebenaran harus dibela dengan niat yang lurus dan tulus,” imbuhnya.

Sehubungan dengan masa pandemi ini menunjukan bahwa seseorang harus memiliki ketabahan bak kerbau emas. Yang terus menjaga kebenaran yang dimilikinya dengan perjuangan memegang keteguhan hati meskipun kondisinya sedang tidak menentu.

“Ya saya berharap pandemi ini segera berakhir agar seluruh sendi-sendi kehidupan dapat bangkit lagi dan berjalan dengan normal kembali,” tandasnya.(der)