Tahun Baru Kian Dekat, Permintaan Terompet Meningkat

Lukman saat menjual terompet di Jalan Sultan Agung Jepanjen (fathul)

MALANGVOICE – Mendekati tahun baru, penjualan terompet semakin pesat. Hal itu dialami beberapa penjual terompet yang berjajar di sepanjang jalan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang.

Kurniadi, misalnya, sudah menjual 25 terompet sepagi ini. Padahal satu minggu yang lalu, 25 terompet baru terjual hingga sore hari, bahkan sampai malam.

“Saya keliling mas, tadi dari Talangagung sampai ke Stadion. Paling banyak beli itu kalau ada keramaian, seperti pasar dan kampung-kampung yang banyak anak kecilnya,” kata Kurniadi kepada MVoice.

Sejak pagi pukul 07.00 WIB, warga asli Turen ini sudah keliling pasar Turen, Gondanglegi, hingga Pasar Kepanjen. “Lebih untung kalau keliling. Dari pada berjualan di satu tempat saja,” imbuhnya.

Penjual yang lain, Lukman warga Sukoharjo-Kepanjen, mengaku bisa menjual 20 terompet tiap harinya. Ia masih berharap dapat menjual lebih banyak di saat malam tahun baru mendatang.

“Ada beberapa jenis terompet yang saya jual. Yang terbuat dari kertas kecil harganya Rp 5.000, kalau besar Rp 15 ribu. Kalau dari plastik harganya Rp 30 ribu, yang ada gasnya Rp 35 ribu,” kata Lukman menjelaskan jualannya.

Meskipun menjual 15 sampai 20 buah terompet tiap harinya, namun Lukman merasa itu lebih dari cukup. Paling tidak setiap hari ia bisa mengantongi keuntungan bersih Rp 100 ribu.

“Saya kulakan sama teman-teman yang lain di Kediri. Jadi dari sana kami jual ke beberapa tempat. Kalau musim terompet selesai, biasanya saya sewakan mandi bola,” ulasnya lagi.