MALANGVOICE – Polresta Malang Kota menyiagakan 3.000 personel untuk pengamanan lanjutan aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Ciptaker, Selasa (13/10).
“Ada bantuan dari beberapa polres jajaran dan anggota TNI saya minta lima SSK,” kata Kapolresta Malang Kota Kombespol Leonardus Simarmata, Senin (12/10).
Pengamanan super ekstra ini dilakukan sebagai antisipasi ricuh seperti aksi sebelumnya di depan DPRD Kota Malang, Kamis (8/10). Kericuhan pecah antara demonstran dan aparat sehingga menyebabkan beberapa orang luka dan kendaraan dinas rusak terbakar.
Atas hal itu, Leonardus mewanti-wanti kepada demonstran besok agar tertib menyuarakan aspirasinya. Ia tak ingin kericuhan kembali terulang.
“Silakan saja kalau mau melakukan aksi penyampaian pendapat, kami layani dengan baik. Tapi saya berikan peringatan untuk tidak coba-coba buat kekacauan sampai pengerusakan dan penganiayaan,” tegas Leonardus.
Apabila ditemukan masih ada kericuhan dan pengerusakan, polisi akan tegas menindak pelaku.
“Kalau besok ditemui kericuhan lagi maka akan lakukan penegakan hukum, langsung ditahan tidak ada penangguhan, saya pastikan itu,” tandasnya.(der)