Satops Patnal Razia Lapas Lowokwaru, Hasilnya Temukan Belasan Sajam dan Ponsel

Kakanwil Kemenkumham Jatim, Krismono, menunjukkan barang terlarang hasil razia Lapas Lowokwaru. (istimewa)

MALANGVOICE – Baru dilantik, Satuan Operasional Kepatuhan Internal (Satops Patnal) Pemasyarakatan langsung menggelar razia di dalam Lapas Kelas 1 Lowokwaru, Kota Malang, Kamis (11/2) malam. Penggeledahan itu juga didampingi Kakanwil Kemenkumham Jatim, Krismono.

Razia ini dimaksimalkan agar mencegah masuknya barang terlarang ke dalam lapas.

“Seluruh blok di dalam lapas kami razia dan geledah. Kami melibatkan 150 petugas dari 12 satker termasuk Korwil Malang,” kata Krismono.

Razia dilakukan mulai pukul 19.00 WIB ini, petugas menemukan barang-barang terlarang di dalam lapas. Antara lain 11 HP, 12 senjata tajam, gunting, gas portabel, satu sound sistem, charger, dan obeng.

Krismono mengatakan, masuknya barang terlarang ke dalam lapas itu memang perlu penyelidikan lebih lanjut. Peran dari Satops Patnal ini juga sangat diperlukan agar hal tersebut tidak terulang lagi.

“Barang ini akan kami sita dan didata. Kalau perlu kami selidiki dari mana masuknya. Setelah itu barang ini akan kami musnahkan,” lanjutnya.

Menurut Krismono, besar kemungkinan masuknya barang terlarang itu diselundupkan dari luar melalui barang titipan. Ia turut mengimbau kepada masyarakat di luar sana agar tidak coba-coba memasukkan barang terlarang ke dalam lapas. Kalau terbukti, siap-siap diberi sanksi tegas.

“Memang banyak modus menyelundupkan barang ini. Makanya pengawasan terhadap barang titipan masuk ke dalam harus lebih diperketat,” tegasnya.

Sementara itu Kalapas Lowokwaru, Anak Agung Krisna, menegaskan, meski ditemukan banyak barang terlarang, namun tidak ada temuan narkoba.

“Syukur tidak ada narkoba. Tapi kegiatan ini tidak hanya sekarang saja. Perlu dirutinkan agar WBP di dalam juga tertib,” ujarnya.

Pria yang juga Kepala Satops Patnal Pemasyarakatan Korwil Malang ini juga menyiapkan pencegahan berbagai modus penyelundupan barang terlarang.

“Kami sudah pasang jaring pengaman antisipasi barang terlarang itu dilempar dari luar,” jelasnya.

Razia ini kemudian dilanjutkan dengan tes urine petugas lapas. Total ada 25 petugas lapas dan 25 WBP yang ikut dites urine.

“Hasilnya negatif semua. Ini merupakan bentuk nyata kami menginginkan Lapas bebas narkoba,” tandasnya.