Ribuan Anak Idap Stunting, Pemkot Malang Genjot Program Preventif

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi. (Aziz Ramadani /MVoice)

MALANGVOICE – Kasus stunting di Kota Malang tembus angka 5,37 persen. Meminimalisir peningkatan kasus tubuh pendek akibat kekurangan gizi kronis itu, Pemkot genjot program preventif (pencegahan).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Malang, dari total 59 ribu balita yang ada di Kota Malang, sekitar 40 ribu balita telah terukur dan 7.600 di antaranya terkena stunting.

Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengungkapkan, untuk menekan angka stunting, pihaknya mengajak masyarakat dan stakeholder untuk berbagi ilmu terkait pentingnya asupan gizi pada anak.

“Kami memberikan edukasi melalui seminar untuk membentuk bangsa yang sehat dan berprestasi. Gizi merupakan hal yang mendasar yang mempengaruhi pertumbuhan,” kata Edi belum lama ini.

Selain juga ada program gerakan makan sayur di sekolah-sekolah. Selain itu, edukasi juga menargetkan ibu-ibu PKK.

“Sayur adalah sumber gizi di samping ikan dan makanan lainnya,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPC Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kota Malang, Ibnu Fajar menambahkan, sebagai langkah antisipasi, pihaknya akan memberikan edukasi kepada perempuan pranikah.

“Mereka merupakan calon ibu bagi anak-anaknya. Jadi, asupan gizi harus diberikan, utamanya ketika hamil dan setelah melahirkan,” jelas Fajar.

Dia menambahkan, pemberian ASI eksklusif untuk bayi hingga berusia 6 bulan juga terus disosialisasikan.

“Sebab, ASI merupakan gizi terbaik untuk bayi. Jadi, bisa terhindar dari gejala stunting,” pungkasnya. (Der/Ulm)