Revitalisasi Malabar dan Taman Tugu Disorot

Massa PMII Unisma dan GGAA demo di depan Balai Kota Malang (Muhammad Choirul / MalangVoice)

MALANGVOICE – Selain mempermasalahkan semrawutnya marka jalan di jalur lingkar Universitas Brawijaya (UB), PMII Komisariat dan GGAA juga menyorot revitalisasi Hutan Kota Malabar dan pembongkaran pagar Taman Tugu Kota Malang.

Ketua PMII Komisariat Unisma, Amran Umar mempertanyakan kebijakan Wali Kota Malang, HM Anton yang tak kunjung menyempurnakan marka jalan di lingkar UB. Ia membandingkan masalah itu dengan proyek pemugaran Taman Tugu.

“Untuk mengecat marka jalan katanya tidak ada anggaran. Sementara untuk membongkar pagar Taman Tugu biayanya sampai Rp 500 juta tersedia. Ini bagaimana?” urainya.

Dikatakannya, kebijakan Pemkot Malang selama dua tahun kepemimpinan Anton, banyak mengalami penolakan publik. Menurutnya, hal iti disebabkan masyarakat tidak dilibatkan.

“Seperti revitalisasi Malabar, pembongkaran pagar Taman Tugu, dan lain sebagainya ya wajar banyak ditolak karena kebijakan tidak pro rakyat,” ungkapnya.

Sementara itu, khusus untuk polemik jalur lingkar UB, pihaknya mendesak Pemkot Malang segera melakukan langkah-langkag strategis.

“Kami minta hasil kajian uji coba dua arah dan satu arah disosialisasikan, segera cat marka jalan, dan Perwali satu arah haris dicopot,” tegasnya.-