Ratusan Anak Jadi Yatim Piatu di Kota Malang Akibat Covid-19, Ini yang Dilakukan Dinsos

Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Penny Indriani saat diwawancarai awak media (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Gara-gara pandemi Covid-19, ratusan anak di Kota Malang menjadi yatim piatu. Kecamatan Blimbing yang terbanyak dibanding empat wilayah lain.

Berdasarkan data dari Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, 101 anak menjadi yatim piatu karena orangtuanya meninggal akibat terpapar Covid-19.

Sejumlah 101 anak yatim piatu itu tersebar di lima kecamatan yang ada di Kota Malang. Secara rinci mulai dari Kecamatan Blimbing 48 anak, lalu Kedungkandang (18), Sukun (11), Klojen (6), dan Lowokwaru 18 anak.

Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Penny Indriani mengatakan, anak yatim piatu yang tidak mampu akan dirawat pihak Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA).

“Kita sudah bekerja sama dengan LKSA, jadi untuk tempat tinggal dan biaya hidup akan ditanggung dari panti tersebut,” ujarnya, Jumat (20/8).

Sedangkan untuk pendidikan, Dinsos-P3AP2KB Kota Malang melakukan kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kota Malang melalui beasiswa.

“Kalau di sekolah-sekolah ada BOS (Bantuan Operasional Sekolah) itu ya mungkin kerja sama dengan Dispendikbud,” tuturnya.

Selain itu, kata Penny, pihaknya terus memberikan pendampingan dengan cara konseling trauma healing kepada anak-anak tersebut.

“Kita juga bekerja sama dengan Dinkes (Dinas Kesehatan) Kota Malang untuk melakukan pendataan bagi anak-anak yatim piatu akibat Covid-19,” tandasnya.(end)