Ramai Kabar Potensi Tsunami di Pantai Malang Selatan, BPBD Imbau Masyarakat Tak Panik

Petugas BPBD Kabupaten Malang saat melakukan sosialisasi beberapa waktu lalu. (Istimewa).

MALANGVOICE – Beredarnya informasi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang bersumber dari Buku Peta Sumber Gempa 2017 Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemnen PUPR), tentang pantai potensi gempa dan tsunami di kawasan Pantai Selatan (Pansela), sempat membuat masyarakat panik.

Dengan adanya kepanikan masyarakat tersebut membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, langsung melakukan sosialisasi.

Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan mengantakan, informasi tersebut hanya potensi dan bukan prediksi. Untuk itu, masyarakat yang berbeda di wilayah pesisir pantai Malang Selatan diimbau supaya tidak resah dan panik.

“Dengan adanya informasi tersebut kami bersama lembaga-lembaga kebencanaan, melakukan sosialisasi pada warga yang tinggal di daerah pesisir pantai Malang Selatan. Karena informasi tersebut mendapat reaksi dari masyarakat secara beragam. Maka, kami berikan pemahaman melalui sosialisasi supaya tidak diteruskan sebagai berita hoax,” ungkapnya.

Sebab, lanjut Bambang, di Indonesia ini, telah memiliki sistem peringatan dini dan alat InaTEWS yang bekerja 24 jam guna membantu masyarakat sekitar pesisir pantai untuk segera mengamankan diri ketika potensi gelombang tsunami muncul.

“Dengan adanya alat dan sistem peringatan dini tersebut masyarakat di pesisir Pantai Malang Selatan bisa lakukan evakuasi mandiri. Untuk itu, masyarakat jangan panik, dan jangan mudah percaya dengan berita-berita yang belum jelas kebenarannya,” jelasnya.

Akan tetapi, tambah Bambang, masyarakat yang berbeda berada di pesisir Pantai Malang Selatan diimbau supaya tetap selalu waspada. Karena bencana sulit untuk diprediksi. Namun, jika ada informasi yang dirasa meragukan, masyarakat supaya segera menanyakan kepada pihak-pihak yang dapat dipercaya. Seperti Polsek, Koramil, kecamatan, dan relawan-relawan kebencanaan yang dibentuk di masing-masing desa, yakni relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) yang dibentuk BPBD, dan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) yang dibentuk Palang Merah Indonesia (PMI).

“Jadi masyarakat di pesisir Pantai Malang Selatan jangan panik, tapi harus tetap waspada. Karena disemua pesisir pantai yang ada di Indonesia berpotensi terjadi gelombang tsunami. Untuk kapannya semua tidak bisa memprediksikan datangnya gelombang tsunami,” tandasnya.

Terpisah, salah satu tokoh masyarakat Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawr) Sudarsono membenarkan, jika setelah adanya informasi yang disampaikan BPPT tersebut masyarakat di pesisir Pantai Sendangbiru panik.

“Namun setelah ada sosialisasi dari BPBD Kabupaten Malang, masyarakat bisa memahami terkait informasi itu. Sehingga dirinya dan masyarakat mengetahui antara potensi dan prediksi. Tapi biar bagaimanapun harus tetap melakukan kewasdaaan, karena dirinya bertempat tinggal di wilayah pesisir pantai,” pungkasnya. (Der/Ulm)