Pulang Kampung ke Kota Batu, Yuni Shara Dirikan Yayasan Pendidikan

Yuni Shara asik menemani murid-murid PAUD Cahaya Permata Abadi bermain di ruang kelas. Kunjungannya ke PAUD Cahaya Permata Abadi sekaligus meresmikan gedung baru yang dibangun di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Sisir, Kota Batu. (MG1/Malangvoice)

MALANGVOICE – Sosok Yuni Shara identik sebagai selebritis yang malang melintang menghiasi layar kaca pada era 90-an. Dibalik itu, wanita bernama lengkap Wahyuning Setyaning Budi memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan.

Ia mendirikan sebuah Yayasan Cahaya Permata Abadi di Kota Batu. Dirinya didapuk sebagai pembina yayasan yang bergerak di bidang pendidikan. Melalui yayasan itu dibentuklah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Cahaya Permata Abadi.

“Sekolah ini mampu menampung 160 murid dari jenjang playgroup hingga TK A dan TK B. Gedungnya juga masih baru. Semoga bisa bermanfaat bagi masyarakat Kota Batu,” ucap Yuni Shara saat meresmikan gedung baru PAUD Cahaya Permata Abadi, Selasa (10/5).

Gedung baru PAUD Cahaya Permata Abadi dibangun di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Sisir, Kota Batu. Sebelum memiliki gedung baru, aktivitas belajar mengajar ditempatkan di sebuah rumah kontrakan yang terletak di Jalan Samadi.

“Selama 10 tahun menempati kontrakan. Bersyukur dengan dukungan semua pihak, berhasil mewujudkan impian. Kini sudah memiliki gedung sendiri tanpa perlu kontrak,” ujar kakak kandung Krisdayanti ini.

Di lembaga pendidikan itu terdapat 17 tenaga pendidik. Pembiayaannya menerapkan mekanisme subsidi silang. Peserta didik yang berkategori mampu membantu pendanaan peserta didik yang kurang mampu. Sehingga keberadaan PAUD Cahaya Permata Abadi dapat diakses semua kalangan.

“Semoga berdampak positif terhadap dunia pendidikan di Kota Batu, khususnya bagi anak-anak di sekitar sekolah,” tutur perempuan 49 tahun itu.

Niatan Yuni Shara mencurahkan perhatiannya pada dunia pendidikan terbesit saat bertemu dengan seorang pengajar PAUD bernama Anggun. Tekad Anggun mulai ciut saat mengelola sekolah yang dulunya bernama Permata Abadi. Karena terkendala fasilitas yang minim, Anggun pun dengan berat hati memutuskan hendak menutup lembaga pendidikan itu.

Mendengar keluh kesah itu, Yuni Shara menyuntikkan secercah harapan. Hingga akhirnya datang membantu agar sekolah itu tetap eksis. “Hari ini juga perayaan ulang tahun ke-18 Cahaya Permata Abadi, dulu nama sekolahnya Permata Abadi, lalu kami punya yayasan namanya Cahaya Permata Abadi. Ini prosesnya panjang sekali,” tutup Yuni.(der)