PPKM Akibatkan Harga Tomat di Pasaran Anjlok Drastis

Petani Tomat di Dusun Claket, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu (Aan)

MALANGVOICE – Sempat melonjak beberapa waktu lalu, harga tomat di pasaran kembali turun. Petani yang harus menghadapi musim ekstrem dengan perawatan ekstra semakin menjerit.

Tercatat, beberapa minggu kebelakang harga tomat bisa mencapai Rp 9 ribu. Namun, sekarang hanya dihargai sebesar Rp 2 ribu saja.

“Turunnya harga menurut saya karena PPKM. Daya beli masyarakat jadi turun,” jelas salah satu petani tomat, Andik Lasmono yang berada di Dusun Claket, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Penyediaan barang yang banyak, tetapi tidak diimbangi dengan permintaan seimbang membuat harga tomat hancur. Padahal perawatan yang dilakukan selama musim hujan lebih tinggi.

Penyemprotan yang biasanya dilakukan sekali dalam seminggu. Kini dilakukan setiap dua hari sekali. “Kalau tidak dilakukan penyemprotan secara rutin, maka akan cepat busuk,” ucapnya.

Dari lahan berukuran dua ratus meter persegi. Dia bisa memperoleh 300 kilogram tomat disetiap panennya, yang dilakukan dua minggu sekali. Harga yang anjlok dianggapnya tidak sesuai dengan tenaga dan modal yang dikeluarkan.

Namun, Andik juga mengaku jika tidak bisa berbuat apa-apa dengan harga pasar. Dia hanya bisa mengikuti harga yang telah dipatok oleh tengkulak.

Tetap berusaha seiring dengan kebutuhan ekonomi yang terus berlanjut adalah hal yang dilakukannya. “Harapan kami hampir semua sama. Berharap agar pandemi segera hilang dan ekonomi kembali lagi seperti dulu,” harapnya.(der)