Pindah Ruangan, Tosan Ingin Kembali Berjuang Melawan Mafia Pasir

Tosan bersiap dipindahkan ke ruang 13. (deny)

MALANGVOICE – Menjadi korban penganiayaan, tidak menyurutkan tekad Tosan untuk kembali berjuang melawan mafia pasir besi. Sepulang dari RS Syaiful Anwar, Tosan bersama warga akan menjaga lingkungan pesisir pantai di Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

Sore tadi, Tosan sudah dipindahkan ke Ruang 13 RSSA setelah hampir dua minggu dirawat di Ruang 12 ICU. Selama dirawat, Tosan terus mendapatkan simpati dan kunjungan dari pejabat maupun tokoh masyarakat di Jawa Timur.

Dokter yang merawat Tosan, pagi tadi, mengizinkan warga Desa Awar-awar, Pasirian itu, meninggalkan rumah sakit. Namun pihak keluarga masih menunggu izin dari LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) atas pertimbangan keamanan Tosan.

Atensi warga yang terus berdatangan, tak melupakan Tosan mengucapkan terima kasih. “Terima kasih dukungannya selama ini,” kata Tosan dari atas kursi roda sambil mengacungkan jempolnya.

Bungsu dari enam bersaudara ini mengaku ingin segera pulang dan membantu perjuangan warga menghentikan penambangan pasir besi di Pantai Watu Pecak, Pasirian.

Sementara itu, Wakil Ketua LPSK, Lili Pintauli, mengatakan, pihaknya tidak merekomendasikan Tosan pulang ke Lumajang. Menurutnya, Tosan masih diperlukan banyak untuk memberikan kesaksian pada penyidik terkait kasus yang juga menewaskan aktivis Salim Kancil.

Kalau pun harus pulang ke rumahnya, Lili Pintauli berharap kepada petugas kepolisian untuk mensterilisasi rumah Tosan dan tidak diizinkan menerima tamu.

“Penjagaan akan kami lakukan demi pemulihan kesehatan dan kepentingan memberikan keterangan pada penyidik,” kata Lili Pintauli.