Perdana! Disparta Kota Batu Gelar Lomba Layang-Layang Hias

Lomba Layang-Layang Hias Pertama di Kota Batu. (Achmad Sulchan An Nauri)

MALANGVOICE – Melihat antusiasme arek-arek Batu dengan layang-layang, Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu gelar Lomba Layang-Layang Hias untuk pertama kali. Lomba itu diadakan di Lapangan Sendratari, Kelurahan Sisir, Kota Batu (8/11) pukul 11.00 WIB.

Lomba tersebut diikuti oleh 100 peserta dan tersaring hingga 33 peserta. Peserta tersebut berasal dari berbagai kota, antara lain, Mojokerto, Pasuruhan, Tuban, Yogyakarta hingga Bali. Antusiasme ini dianggap oleh Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko sebagai potensi Kota Batu.

Lomba ini dibuka oleh Dewanti Rumpoko dengan menerbangkan layang-layang hias bermotif pelangi. “Kota Batu memiliki musim angin setiap tahunnya yang bisa dimanfaatkan untuk lomba layang-layang seperti ini,” terang Dewanti.

Dalam lomba itu terdapat berbagai jenis layang-layang hias. Ada layang-layang naga, layang-layang berbentuk tokoh pewayangan seperti Gatotkaca, Rahwana dan Bagong, ada yang berbentuk tukang becak, gurita, ular kobra dan lain-lain.

Layang-layang itu dinilai oleh juri dari Disparta dan Asosiasi Penggemar Olahraga dan Seni Layang-layang. Penilaian itu berdasarkan kreatifitas layang-layang, kelancaran penerbangan, stabilitas saat terbang, dan kelancaran mendarat.

Banyak layang-layang yang saling menabrak satu sama lain sehingga harus terjatuh. Hal ini dikarenakan angin Kota Batu yang tidak menentu menjadi tantangan tersendiri bagi penerbang layang-layang.

Bagi para juara telah disiapkan beberapa hadiah yang menarik. Yakni uang senilai 2,5 juta rupiah untuk juara 1, 2 juta rupiah untuk juara 2, dan 1,5 juta rupiah untuk juara 3.

Di lain sisi, Kepala Disparta, Arief As Siddiq mengapresiasi antusiasme masyarakat dengan lomba layang-layang ini. “Ini bisa dijadikan ikon baru bagi Kota Wisata Batu,” terangnya.

Arief mengatakan bahwa dengan adanya lomba ini bisa mengangkat kembali citra pariwisata Kota Batu yang sempat vakum karena pandemi. “Saya berharap Kota Batu bisa kembali menjadi jujukan wisata karena acara ini,” tegasnya.

Selain itu Arief berharap agar lapangan Sendratari dapat menjadi pusat kesenian dan kebudayaan Kota Batu. Saat ini di lapangan tersebut sudah ada tempat pertunjukan tari dengan panorama yang indah. “Dengan begitu pariwisata Batu bisa semakin berkembang,” tandasnya.(der)