Pengadaan Museum Sekaran Tunggu Koordinasi Banyak Pihak

Situs Sekaran saat di Ekskavasi pada beberapa waktu lalu. (Toski D)

MALANGVOICE – Munculnya rencana pembuatan Museum Sekaran yang akan dilakukan Kepala Desa Sekarpuro, Sulirmanto, mendapat tanggapan dari berbagai pihak, baik pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang maupun pihak lain yang berwenang.

Camat Pakis, Firmando Hasiholan Matondang mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil dari pemeriksaan di lapangan yang dilakukan oleh pihak Badan Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur, dan pihak PT Jasa Marga tentang keberadaan situs Sekaran tersebut.

“Saat ini kami masih nunggu petunjuk dari pihak-pihak yang berwenang. Karena, dalam waktu dekat ini (pekan depan, red) pihak BPCB Trowulan Jawa Timur akan melakukan paparan tentang hasil investigasi dan ekskavasi tim arkeolog tersebut,” ungkapnya.

Akan tetapi, lanjut Firmando, saat ini masih menunggu keputusan bersama soal pengelolaan dan pemanfaatan benda-benda yang ditemukan di area penemuan situs Sekaran.

“Kita sampai saat ini menunggu keputusan dari pemerintah pusat. Tapi untuk benda-benda tersebut, harus dikembalikan ke negara,” jelasnya.

Namun, tambah Firmando, pihaknya akan siap jika Pemerintah Pusat mengintruksikan Pemkab Malang untuk mengelola situs Sekaran ini.

“Rencananya, dalam waktu dekat ini pihak BPCB akan melakukan pemaparan ke Plt Bupati Malang soal situs Sekaran ini. Sedangkan untuk benda-benda temuan warga di area situs itu akan diamankan oleh negara dan kedepannya akan diganti dengan harga pasaran yang berlaku,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, Made Arya Wedanthara menyampaikan, dengan adanya penemuan situs Sekaran ini, diharapkan semua pihak dapat menjaga kelestarian situs.

“Semua pihak bertanggungjawab untuk menjaga warisan budaya yang ada di Situs Sekaran ini. Terdapat lima rekomendasi yang dihasilkan, pertama terkait pengamanan, penanganan, dan pelestarian,” ungkapnya.

Namun, lanjut Made, pihaknya berharap keberadaan situs bisa memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. Untuk itu, pihaknya menyarankan supaya dipasang sebuah atap untuk melindungi situs tersebut agar dapat terjaga. Sedangkan, untuk melestarikannya perlu adanya Konsorsium Situs Sekaran yang nantinya dapat bertanggungjawab terhadap keberlangsungan situs termasuk pengelolaannya sampai ditunjuknya badan khusus yang bakal menghandle situs tersebut.

“Agar situs Sekaran ini tidak sampai rusak karena faktor alam seperti hujan dan panas, ataupun faktor lainnya, maka kami akan pasang cungkup (atap) disekitar kawasan situs,” pungkasnya.(Der/Aka)