Pendiri Budi Mulia Ogah Jadi Kyai Proposal

Ketua Yayasan Budi Mulia, Viva Permadi (dua dari kiri) saat berdialog di pangging sentilan sentilun (fia)

MALANGVOICE – Zaman sekarang, kyai itu ada tiga macam, kyai proposal, kyai tumbal dan kyai koordinator. Kriteria itu terlontar dari Kyai Budi kepada cantriknya, Mulyo saat berbincang santai.

“Kyai proposal, kesana kemari bawa map isi proposal menawarkan yayasan,” kata Kyai Budi.

Sedangkan kyai tumbal adalah kyai yang membuat yayasan sendiri, semua permasalahan diselesaikan sendiri. Ada juga kyai koordinator, karakternya mengumpulkan orang-orang dalam kebersamaan untuk membangun dan membesarkan yayasan bersama.

“Tandang bareng membesarkan yayasan. Itulah yang dilakukan oleh Abah Salim (KH Nur Salim, pendiri Yayasan Budi Mulia. Abah menghindari betul gaya kyai proposal,” kata Kyai Budi.

Dialog dagelan antara Kyai Budi dan cantrik Mulyo dalam acara Sentilan Sentilun itu diperankan oleh Rizky sebagai Kyai Budi dan Andik Sadirun sebagai cantrik Mulyo.

Dialog yang diiringi musik etnik itu membawa misi mengingatkan kembali misi yayasan Budi Mulia untuk memajukan pendidikan anak-anak yatim dan dhuafa.

Ketua Yayasan Budi Mulia, Viva Permadi mengatakan, dalam kurun waktu 25 tahun pembangunan terus dilakukan, salah satunya bangunan SMK telah diperluas menjadi tiga lantai dan telah dioperasikan.

“Untuk SMP menyusul. Sekarang masih dibangun,” kata pria yang akrab disapa Wiwie ini.

Pemilik Wiwie Music ini menjelaskan, Budi Mulia didirikan sebagai sarana ibadah untuk mewujudkan pendidikan murah dan gratis.

“Saya tekankan, pendidikan Budi Mulia ini murni berorientasi sosial. Sebab pendidikan anak-anak yatim dan dhuafa adalah tanggung jawab kita sebagai umat islam dan sebagai warga negara,” tegas Wiwie.