Penanganan Sampah 85,04 Persen, Skor IKLH Kota Batu Peringkat Pertama Tingkat Regional

Proses pemilahan sampah di TPA Tlekung Kota Batu untuk selanjutnya diolah menggunakan mesin pirolisis. (MVoice/Pemkot Batu)

MALANGVOICE–Timbulan sampah di Kota Batu sepanjang 2022 lalu mencapai 49.359,46 ton. Berbagai langkah pengelolaan dirancang Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu untuk mereduksi residu yang disebabkan timbunan limbah domestik.

Kepala DLH Kota Batu, Aries Setiawan memaparkan, sepanjang 2022, realisasi pengurangan sampah mencapai 6.286,22 ton atau 12,74 persen per tahun. Realisasi penanganan sampah mencapai 41.975 ton atau 85,04 persen per tahun. Sementara volume sampah yang tidak terkelola sebesar 1.098,24 ton atau 2,22 persen per tahun.

Dalam upaya penanganan sampah, DLH Kota Batu menguatkan jejaring partisipasi masyarakat. Salah satunya menstimulus pembentukan bank sampah. Dari tahun ke tahun jumlahnya makin meningkat. Dibentuknya bank sampah ini sekaligus menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat melalui pengolahan sampah untuk didaur ulang menjadi barang bernilai ekonomi.

Baca juga:
Laba Bank Muamalat Tumbuh 316 Persen Menjadi Rp52 Miliar

Satu Pelaku Jambret Kalung Emas di Jalan Jombang Diringkus

Bau Sampah TPA Tlekung Tak Segera Diatasi, Warga Ancam Turun Aksi

Pemkot Batu Siapkan Anggaran Khusus Atasi Bau TPA Tlekung

“Pada 2021 sebanyak 189 unit dengan jumlah nasabah 3.960 orang. Ada kenaikan 10,58 unit atau sebanyak 209 unit di tahun 2022, jumlah nasabahnya 4.180. Akumulasi perputaran uang yang terhimpun melalui 209 bank sampah mencapai Rp400 juta lebih,” ujar mantan Camat Batu itu (Selasa, 21/2).

Realisasi pengurangan volume sampah berdampak signifikan terhadap perolehan indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH). Skor IKLH Kota Batu berada di angka 75,75 persen. Capaian itu menempatkan Kota Batu di peringkat pertama tingkat regional Jatim, sedangkan tingkat nasional menempati peringkat 75.

Strategi lainnya dalam mengurangi volume sampah organik, yakni membentuk relawan ecoenzyme yang kini berjumlah 240 relawan. Serta membentuk relawan kompos yang jumlahnya 120 orang. Upaya pengurangan sampah dilakukan secara komprehensif mulai dari hulu hingga hilir serta saling terintegrasi.

Baca juga:
Bantu Turunkan Emisi GRK, TPA Tlekung Layak Dijadikan Percontohan Nasional

Program Pilah Sampah dari Rumah Belum Efektif Kurangi Beban TPA Tlekung

DLH Kota Batu Gandeng Pihak Ketiga Kurangi Beban Sampah TPA Tlekung

1001 Manusia Sampah, Aksi Evokasi Atas Ancaman Limbah Plastik

Aries menjelaskan, penanganan di sektor hulu, seperti menggalakkan sosialisasi pengurangan sampah di sumber-sumber timbulan sampah, mulai lingkungan RT, desa, hingga lembaga pendidikan. Selanjutnya mendistribusikan sarpras penunjang dalam mengurangi volume sampah di tataran bank sampah maupun di lembaga pendidikan.

Selanjutnya melakukan pendampingan teknis memproduksi kompos dan ecoenzym. Serta pendampingan segi administrasi dan kelembagaan di lingkup bank sampah, TPS3R maupun TPS. Disertai pula monitoring dan evaluasi dalam upaya pengurangan sampah.

Aries menambahkan, perlu ditingkatkan pula kesadaran masyarakat dalam hal pemilahan sampah rumah tangga. Hal ini sebagai strategi pengelolaan sampah di kawasan perkotaan. “Sehingga melalui program pilah sampah dapat membantu mengurangi beban daya tampung TPA Tlekung,” pungkas Aries.(end)