Patung Berusia 100 Tahun Asal Tiongkok Terpampang di Altar Klenteng Kwam In Tong

Patung Dewi Kwam In di Klenteng Kwam In Tong Kota Batu. (MVoice/istimewa).

MALANGVOICE– Klenteng Kwam Im Tong Kota Batu berusia 100 tahun. Masyarakat keturunan Tionghoa kerap mendatangj tempat ini untuk melakukan sembahyang leluhur saat Tahun Baru Imlek tiba.

Pengurus Klenteng Kwan Im Tong Kota Batu, Handy Wijaya, menceritakan, awalnya klenteng tersebut hanya sekedar rumah tinggal. Arsitekturnya pun tetap dipertahankan tanpa ada perubahan.

Dari sejumlah rupang dan patung yang dipampang pada altar klenteng, ada sebuah patung yang menarik perhatian. Yakni patung Dewi Kwam In setinggi 70 centimeter terbuat dari kayu cendana.

“Patung itu didatangkan langsung dari Tiongkok. Usianya lebih dari 100 tahun,” terang Handy.

Baca juga:
Pecat Valente, Arema Langsung Tunjuk Pelatih Pengganti

Klenteng Kwan In Tong Kota Batu Suka Cita Sambut Tahun Naga Kayu

HAI Rayakan Ulang Tahun dengan Kegiatan Sosial dan Peduli Lingkungan

Patung itu merupakan patung utama yang disembahyangi di klenteng tersebut. Karena usianya yang sudah sangat tua, beberapa sisi di patung tersebut sudah ada yang mengelupas.

“Untuk yang disembahyangi di dalam Klenteng merupakan tokoh yang seumur hidupnya disegani. Baik secara spiritual maupun kerohaniannya,,” jelas dia.

Handy menjelaskan, klenteng-klenteng di Indonesia yang usianya sudah ratusan tahun. Rata-rata punya patung asli dari Tiongkok. Di Klenteng Kwan Im Tong sendiri, total terdapat sekitar 60 patung.

“Patung utama dalam setiap Klenteng juga berbeda-beda. Di Jatim yang menggunakan patung utama Dewi Kwan Im hanya di Kota Batu dan Pamekasan. Sedangkan di Klenteng Malang menggunakan Dewa Bumi. Tapi rata-rata patung utama di setiap Klenteng di Jatim adalah Dewa atau Dewi Bahari,” paparnya.

Lebih lanjut, Handy juga menceritakan, bagaimana asal muasal patung Dewi Kwan Im tersebut bisa sampai ke Kota Batu. Setelah dibawa dari Tiongkok, patung tersebut diwariskan terlebih dahulu kepada orang Surabaya. Setelah beberapa waktu di Surabaya, kemudian oleh orang Surabaya patung tersebut diwariskan ke Klenteng Kwan Im Tong.

“Dewi Kwan Im ini terkenal dengan julukan dewi welas asih. Jadi sangat sering menolong penderitaan umat manusia. Dia juga bisa menjelma menjadi berbagai macam wujud. Bahkan digambarkan 1000 tangan dan sering berubah. Tergantung pertolongan seperti apa yang akan diberikan. Hingga muncul dua versi, dimana banyak yang bilang Dewi Kwan Im adalah laki-laki,” pungkas dia.(der)