MALANGVOICE – Warga Bareng Tenes, Klojen, Wahyu Widiyanto meninggal dunia dalam perjalan menuju RS Saiful Anwar karena tidak mendapat tempat di RS Hermina, Senin (11/3).
Anak Wahyu, Elia Widiana, mengatakan, ayahnya sudah kritis dan butuh penanganan medis dan berangkat ke RS Hermina menggunakan bentor. Hermina dipilih karena dekat dengan rumahnya.
Sesampainya di RS Hermina sekitar pukul 18.30 WIB, Wahyu ditemani anak dan kerabatnya berusaha mencari perawat dan dokter agar segera mendapat perawatan.
Baca Juga: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Menuntaskan Seluruh Sampah di Sel Pasif TPA Tlekung
Matic PreNew Honda Stylo 160 Hadir di Malang dan Banyuwangi
Akan tetapi, Elia mengaku pihak RS Hermina tidak memberikan pelayanan yang baik bagi ayahnya. Pihak RS Hermina secara langsung menolak pasien yang tengah kritis tersebut dengan alasan bed penuh.
“Padahal saya hanya minta tolong dicek kondisi ayah, tapi dari sana bilang tidak ada bed. Saya cuma ingin tahu gimana kondisi ayah,” katanya.
Elia mengatakan sang ayah saat itu tidak sempat turun dari bentor. Sambil dibopong anak pertamanya, Romadhoni, tetap tidak ada kejelasan dari RS Hermina bahkan saat keluarga meminta tolong meminjamkan ambulans agar bisa dibawa ke rumah sakit lain.
“Di sana ayah tetep ga turun dari bentor. Kami minta pinjam ambulans juga katanya tidak ada,” lanjut Elia.
Keluarga yang pasrah akhirnya nekat membawa Wahyu dengan bentor ke RS Saiful Anwar. Belum jauh dari RS Hermina, ada ambulans dari Relawan Estehanget yang datang membawa pasien kecelakaan.
Elia mengatakan, setelah pasien kecelakaan diturunkan barulah Wahyu dimasukkan ke dalam ambulans relawan. Di sana Wahyu banyak dibantu relawan sambil diantar ke RS Saiful Anwar.
Namun, setibanya di RS Saiful Anwar ternyata Wahyu sudah dinyatakan meninggal dunia.
“Sampai RSSA dinyatakan sudah meninggal dunia 10 menit yang lalu, artinya saat ada di perjalanan. Kami sakit hati dengan Hermina,” tandasnya.(der)