Panwaslih Minta Ngantor di Balai Kota Lama Menuai Pro Kontra

Salma Safitri (fathul)

MALANGVOICE – Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kota Batu ngotot berkantor di gedung bekas Balai Kota, meski dalam beberapa kesempatan, baik langsung maupun melalui forum media sosial, banyak yang tidak setuju.

Ketua Panwaslih, Salma Safitri, mengatakan, pro dan kontra di masyarakat terkait kantor itu menunjukkan kepedulian mereka membangun Pilkada berintegritas. Apalagi argumentasi ketidaksetujuan juga beralasan. Sehingga ia ikut senang, karena masyarakat turut mengawasi kinerjanya.

“Iya kami tahu banyak yang kontra, alasannya karena di sini juga rumah dinas Ibu Dewanti Rumpoko yang sedang menunggu rekom untuk maju jadi calon, dikhawatirkan nanti Panwaslih tidak independen,” ungkap Salma kepada MVoice, melalui selulernya, beberapa menit lalu.

Menurutnya, integritas tidaknya Pilkada nanti tidak selalu diukur dengan dekat jauhnya kantor Panwaslih. Tidak ada yang bisa menjamin kalau kantor Panwaslih jauh lalu tidak melakukan kecurangan tertentu dengan Paslon maupun penyelenggara lainnya.

“Itu kan fasilitas negara, jadi nggak papa kita pakai. Di sana fasilitasnya lengkap, ada pendopo juga untuk dilakukan rapat-rapat jika kami mengundang anggota Gakumdu,” sambung Salma.

Lagi pula, imbuhnya, Bawaslu sudah merekomendasikan tempat itu karena dinilai cocok, sehingga pihaknya hanya meneruskan pengusulan ke wali kota.

“Di sana aksesnya mudah, dijangkau dari manapun bisa. Seluruh warga tahu di mana itu Balai Kota lama, sehingga ketika mereka butuh kepada Panwaslih, bisa datang langsung ke sini,” tandas Salma, yang juga membidangi Hukum dan Pengawasan itu.