Operasi Water Bombing Terhambat Cuaca Berkabut

Karhutla Gunung Arjuno

Helikopter milik BNPB yang digunakan untuk melakukan penyiraman air melalui udara di kawasan lereng Gunung Arjuno saat berada di Lanud Abdulrachman Saleh Malang. (Doc. MVoice).
Helikopter milik BNPB yang digunakan untuk melakukan penyiraman air melalui udara di kawasan lereng Gunung Arjuno saat berada di Lanud Abdulrachman Saleh Malang. (Doc. MVoice).

MALANGVOICE – Proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo, wilayah Gunung Arjuno dan Welirang, dengan water bombing terhambat cuaca.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bagyo Setiyono mengatakan, operasi water bombing yang menggunakan helikopter kemarin dibatalkan karena cuaca yang tidak memungkinkan.

“Dari hasil observasi, kamarin (Rabu 16/10) tidak terlihat titik api, karena cuaca berawan. Sehingga water bombing dibatalkan,” ungkapnya, saat dihubungi awak media, Kamis (17/10) pagi.

Rencananya, lanjut Bagyo, operasi water bombing akan dilanjutkan hari ini (Kamis 17/10, red). Namun, tergantung cuaca, jika memungkinkan untuk digelar water bombing, maka heli akan bertolak dari Lanud Abdulrachman Saleh.

“Kami jadwalkan hari ini takeoff. Tapi, kami terus menunggu perkembangan cuaca. Khususnya di wilayah titik kebakaran. Jika memungkinkan untuk digelar water bombing,” jelasnya.

Sebab, tambah Bagyo, untuk penanggulangan kebakaran hutan di Gunung Arjuno dan Welirang memerlukan jarak pandang yang jelas.

“Supaya pilot bisa menjatuhkan air di titik api yang dituju. Untuk itu, kami berharap cuaca di gunung Arjuno mendukung, agar hari ini bisa dilakukan operasi water bombing,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, tim gabungan operasi pemadaman kebakaran Gunung Arjuno seperti Lanud TNI AU Abdul Rahman Saleh, Tahura R Soerjo, BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Mojokerto, BPBD Kabupaten Pasuruan, BPBD Kabupaten Malang, BPBD Kota Batu, hingga Perum Jasa Tirta Bendungan Selorejo terus bersiaga di lokasi.(Der/Aka)