Nikmat dan Gurihnya Gado-gado Legenda Pak Ronny

Gado-gado Pak Ronny yang eksis sejak 21 tahun lalu (Tika)
Gado-gado Pak Ronny yang eksis sejak 21 tahun lalu (Tika)

MALANGVOICE – Bagi pembaca yang kerap melintas di Jalan Sultan Agung, Kepanjen, Kabupaten Malang tentu familiar dengan rombong gado-gado bercat biru yang sering mangkal di kawasan tersebut.

Ronny (67) adalah pedagang gado-gado yang namanya cukup terkenal di sekitar Kepanjen.

Kakek delapan cucu ini sudah berjualan makanan khas Jakarta ini sejak 21 tahun lalu, atau mulai 1996.

“Jualannya ya disekitar Kepanjen saja. Kebanyakan berhenti di Penarukan atau Jalan Sultan Agung. Setiap sore sampai maghrib,” cerita dia kepada MVoice, sambil mengiris tahu goreng.

Ronny menjelaskan, selama berjualan dengan berkeliling sejak 21 tahun, sudah banyak pelanggannya.

Tidak jarang dia menerima pesanan untuk kegiatan pesta di hotel-hotel atau hajatan lainnya.

“Kalau sedang ramai, sehari bisa jualan tiga kali. Jualan yang biasanya, pesanan di pesta atau acara tetangga di kampung,” imbuh dia.

Sehari, dia mampu menjual sekitar 50 bungkus gado-gado. Jika berjualan di sekitar Jalan Sultan Agung, kebanyakan pembelinya adalah pegawai kantoran.

“Makanya saya Sabtu dan Minggu libur, istirahat. Selain itu karena pembelinya juga libur,” kata dia.

Tidak heran jika gado-gado Ronny ini cepat habis. Hanya dalam kurun waktu tiga jam saja, dagangannya sudah ludes.

Pasalnya, porsi makanan tradisional ini cukup banyak dan mengenyangkan. Hanya dengan merogoh kocek Rp 10 ribu bisa mendapatkan sebungkus makanan yang kerap disebut sebagai salad Jowo ini.

Potongan lontong yang legit, tahu dan tempe goreng, kubis, tauge dan wortel, irisan kentang dan telur rebus serta irisan mentimun, selada keriting juga tomat segar tersaji lengkap dalam satu porsi.

Semakin nikmat dengan siraman saus kacang gurih nikmat beraroma santan. Sajian ini dilengkapi dengan taburan kerupuk serta emping goreng. Siapa yang tahan godaannya.