Mbois, UB Buka Program Pendidikan Profesi Insinyur

Tri Juwono (anja)

MALANGVOICE – Mulai tahun ini Universitas Brawijaya membuka program pendidikan profesi insinyur, bersamaan dengan 39 perguruan tinggi lain. Angkatan pertama dibuka dua kelas, masing-masing kelas berisi 40 orang.

“Pendidikan selama setahun, 30 persen di kelas selebihnya praktik di lapangan dan industri,” kata Dekan Fakultas Teknik Pitojo Tri Juwono, kepada MVoice.

Program pendidikan profesi insinyur merupakan upaya untuk meningkatkan keahlian sarjana teknik. Terutama menghadapi pasar bebas dan Masyarakat Ekonomi ASEAN, ketika tenaga ahli dari luar negeri membanjiri Indonesia.

“Jika lulusan dalam negeri tak disiapkan dengan kualitas yang lebih unggul, tenaga ahli kita akan terancam ,” kata Tri lagi.

Sesuai Undang Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Profesi Keinsinyuran mengamanatkan pendidikan profesi insinyur. Kurikulum yang disusun oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi meliputi membekali mahasiswa dengan kode etik, keselamatan kerja dan manajemen industri.

“Di dunia internasional yang diakui insinyur, bukan sarjana teknik,” tandasnya.

Tri menjelaskan, perguruan tinggi penyelenggara pendidikan profesi insinyur harus memiliki tiga program studi teknik, 50 persen terakreditisi A dan memiliki sekurang-kurangnya lima tenaga dosen insiyur profesional madya.

Ia menambahkan, insinyur berkesempatan bergabung dalam organisasi profesi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) memiliki jejaring internasional. Tak hanya monopoli sarjana teknik, program pendidikan profesi insinyur juga terbuka untuk jurusan sains yang lain seperti sarjana pertanian dan peternakan.