Mbois, Kota Malang Punya Kampung Jahe Merah dan Kampung Aloevera

Wali Kota Malang Sutiaji bersama Ketua TP PKK Widayati Sutiaji di Kampung Jahe Merah Kelurahan Mulyorejo, Jumat (26/6). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Kota Malang miliki kampung tematik urban farming. Adalah Kampung Jahe Merah di Kelurahan Mulyorejo dan Kampung Aloevera di Kelurahan Ciptomulyo.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, tetap produktif dan aman dari covid-19 menjadi kata kunci semua kegiatan. Hal itu tercermin di Kawasan RT 2 RW 7 Kelurahan Mulyorejo tampak hijau dengan urban farming tanaman jahe merah. Ibu-Ibu PKK yang menginisiasi urban farming jahe merah ini semakin semangat, sebab jahe merah ini juga dipercayai bisa menangkal terserang virus corona atau covid-19.

“ini menandakan kita memulai aktivitas, tentu dengan protokol covid. Kita tidak boleh berhenti, kegiatan sosial, kegiatan keagamaan, kegiatan ekonomi harus patuh,” ujarnya.

Senada Kelurahan Mulyorejo, Kelurahan Ciptomulyo sukses membudiyakan lidah buaya atau aloevera. Produk olahan makanan dan minuman juga diproduksi di kampung aloevera ini. Hebatnya lagi kampung ini mendapat pendampingan dari perguruan tinggi dan dukungan CSR yang memadai. Warga yang menjalankan produksi olahan makanan dan minuman juga dilengkapi dengan protokol kesehatan seperti masker, face shield dan sarung tangan.

“Ini membantu meyakinkan publik bahwa semua produk dihasilkan aman serta higienis,” sambung dia.

Politisi Demokrat ini mengapresiasi dan mendukung kegiatan urban farming untuk terus dikembangkan dan dibudayakan.

“Urban farming dan penanaman jahe sangat mendukung terkait bagaimana penguatan imun, kedua pola hidup sehat, sambil saya gini kan saya keliling sambil sosialisasi berkaitan dengan covid-19, yang ketiga saya kan memberikan support ke masyarakat bahwa kalau mau dan ternyata berhasil ada kemauan, asal mau ya kita bisa hidup di lingkungan kita sendiri,” ujarnya.

Selanjutnya Ketua TP PKK Kota Malang Widayati Sutiaji menitipkan pesan agar warga mematuhi dan mensosialisasikan protokol covid-19.

“Peran serta panjengen semua yang bisa memutus mata rantai penyebaran covid-19. Kita harus semangat dan punya keyakinan” ujarnya.

Widayati menambahkan agar masyarakat terus semangat urban farming. Bahkan penting untuk kemudian diolah menjadi produk yang berkualitas.

“sehingga mempunyai harga jual tinggi” pungkas Widayati,” pungkasnya.(der)