Mbois, Kampung Warna Warni dan Kampung Tridi akan Disatukan

Kampung Tridi. (deny)

MALANGVOICE – Pesona Kampung Warna Warni di Jodipan dan Kampung Tridi kawasan Kesatrian sudah tidak diragukan lagi. Tiap hari, ratusan pengunjung datang untuk melihat dua kampung yang kini jadi destinasi wisata itu.

Wali Kota Malang, HM Anton, mengatakan, melihat potensi kedua kampung wisata yang begitu menarik minat masyarakat, pemerintah bakal membangun kedua kawasan itu agar terintegrasi antara satu dengan lainnya, sehingga wisatawan bisa secara utuh menikmati dua kampung tersebut.

Secara geografis keduanya memang terpisah Sungai Brantas yang membelah kedua kawasan. Karena itu Pemkot Malang saat ini tengah menggandeng Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk merancang destinasi wisata itu agar terintegrasi menjadi satu kesatuan.

Menurut Anton, berdasar hasil perencanaan sementara akan dibuat jembatan yang menghubungkan dua kampung tersebut sehingga nampak adanya kesatuan. Tak hanya itu, nantinya juga direncanakan kawasan Kesatrian akan dijadikan jalan masuk bagi wisatawan, sehingga mereka bisa menikmati Kampung Tridi, lalu bergerak menuju Kampung Warna Warni yang ada di seberangnya lewat jembatan tersebut.

“Saat ini sedang dirancang tim dari UMM, bagaimana nanti bisa mengintegrasikan kedua kampung itu,” kata Anton, beberapa menit lalu.

Ia menambahkan, selain menghubungkan dua kampung itu, kawasan Juanda yang terkenal sebagai tempat jual beli barang bekas juga akan ditata sebagus mungkin, sehingga mampu mendukung destinasi wisata baru tersebut. “Kita akan buat rombengan itu tampak indah dan jauh dari kesan kumuh,” tukasnya.

Selain itu, Pemkot juga terus menggali dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang nantinya akan membiayai penerangan Kampung Warna Warni dan Kampung Tiridi di malam hari. Khusus hal ini, Anton mengaku beberapa perusahaan sudah tertarik untuk mengucurkan anggarannya.

“Setelah diperbaiki seperti itu, maka dua kampung itu akan menjadi produktif, sehingga beberapa kerajinan bisa kita jual kepada wisatawan yang datang ke sana,” beber Anton.

Saat ini, Pemerintah Kota Malang sedang menunggu hasil rancangan dari Tim UMM dan nanti akan dipresentasikan di hadapan Pemkot Malang. “Kita masih lihat dulu hasilnya seperti apa. Kalau sudah ada nanti akan kita pikirkan sumber dana pembangunannya utamanya menggunakan CSR,” bebernya.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) mengatakan, kehadiran Kampung Warna Warni dan Kampung Tridi merupakan buah dari kreativitas dan inovasi masyarakat bekerja sama dengan akademisi.

Ia mengakui, jika di Kota Malang memang tidak memiliki destinasi wisata alam yang baik seperti Kota Batu dengan pemandangan pegunungannya atau Kabupaten Malang dengan pesona pantainya. Namun dengan hadirnya kampung wisata seperti ini, bisa menarik wisatawan mancanegara ataupun nusantara.

“Kita selalu terus meningkatkan mutu pelayanan baik restoran ataupun perhotelan. Apalagi saat ini adanya kampung wisata itu merupakan anugerah bagi kami, karena bisa mengangkat wisata di Kota Malang,” kata Ida Ayu.