Malang Siap Menjadi Episentrum Gerakan Mahasiswa Nasional

MALANGVOICE – Forum organisasi kepemudaan dan organisasi mahasiswa se-Malang Raya bertekad menjadikan Malang sebagai episentrum gerakan mahasiswa di tingkat nasional, dengan menindaklanjuti agenda-agenda diskusi intelektual dan penyikapan fenomena sosial bersama-sama, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Kesepakatan itu melibatkan elemen organisasi pergerakan dan kepemudaan dan organisasi mahasiswa yang ada di Malang Raya, bertempat di Hall Room, Sekretariat HMI Cabang Malang, semalam.

“Alhamdulillah, acara halal bi halal dan konsolidasi mahasiswa Malang Raya ini dihadiri sejumlah organisasi kemahasiswaan, antara lain Himpunan Mahasiwa Islam (HMI), Gerakan Mahasiwa Nasional Indonesia (GMNI), Gema Pembebasan (GP), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM),” tutur Ketua Umum HMI Cabang Malang, Harianto, dalam rilis yang dikirim ke Redaksi MVoice, beberapa menit lalu.

Menurutnya, silaturahmi dan konsolidasi lintas pergerakan yang dilaksanakan ini bermula dari obrolan ringan terkait isu-isu kemahasiswaan dan kebangsaan, baik di tingkat lokal maupun nasional. Selain itu, mereka juga menyoroti secara khusus arus modernisasi yang menggiring mahasiswa yang semakin hari semakin apatis, agar selanjutnya bergabung dan terlibat dalam organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan.

“Karena itu, agenda ini bisa menjadi momentum bagi kita semua yang yang hadir dalam forum silaturrahmi dan konsolidasi Lintas Pergerakan Malang Raya, untuk melakukan evaluasi bersama di tubuh organ masing-masing,” katanya.

Pada kesempatan itu, Sekertaris Umum GMNI Cabang Malang Raya, Robayatulla Kusuma Jaya, mengatakan, “Kita sudah lama tidak duduk dalam satu forum. Makanya kami sangat mengapresiasi forum semacam ini. Semoga ke depannya kita konsisten melanjutkan forum ini.”

Sehingga, sambung dia, secara bersama-sama dapat merumuskan dan melakukan gerakan lebih massif lagi dalam mengawal permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat.

Sedang Ketua Umum IMM Cabang Malang, Zul Fahmi, berpandangan sebagai organisasi pergerakan dan kepemudaan, harus mampu meminimalisir konflik horizontal, terutama pada tubuh organisasi kemahasiswaan atau kepemudaan, agar lebih fokus mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini.

Sementara itu Ketua Umum Gema Pembebasan, Slamet Prasetyo Utomo, mengatakan, untuk memantapkan gerakan ke depan, harus ada berkerjasama dengan instansi dan organisasi-organisasi terkait untuk mencari dan menemukan data-data terkait isu-isu ke depan.

“Organisasi gerakan mahasiswa ke depan akan bersinergi dengan para pemangku kepentingan untuk mengawal isu-isu bersama,” katanya.