Tiga Lembaga Disupport PWI Malang Raya, Berbagi Ceria Bersama 180 Anak Yatim-Piatu di Singosari

Ketua PWI Malang Raya, Cahyono (Kanan) saat memberikan santunan. (Istimewa).

MALANGVOICE – Beberapa lembaga bergabung untuk berbagi ceria dengan pemberian santunan bagi 180 anak yatim-piatu di Pondok Pesantren Yatim Dhuafa (PPYD) Al Ikhlas, Singosari, Sabtu (1/5). 

Ketiga lembaga tersebut, yakni Takmir Masjid Abdullah Permata Jingga, Dompet Bina Umat Sejahtera (DBUSA), Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) dan disupport PWI Malang Raya.

Pemberian santunan PJ kepada anak yatim. (istimewa)

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) yang juga Ketua Panitia Ramadan Masjid Abdullah Permata Jingga, Hastutiningsih, mengatakan, dengan adanya pemberian santunan yang berupa uang tunai, paket sembako, dan goody bag yang berisi makanan ringan tersebut diharapkan para santri di PPYD Al Ikhlas ini dapat semakin rajin belajar dan bisa mewujudkan cita-citanya. 

“Pemberian santunan ini sebagai bentuk kepedulian kami untuk saling berbagi,” katanya.

Sementara itu Ketua PWI Malang Raya, Cahyono, mengaku bangga dan senang lantaran di tengah pandemi covid-19 ini masih banyak lembaga peduli pada anak yatim. 

“Adik-adik santri PPYD Al Ikhlas, saya meminta untuk mendoakan lembaga dan orang-orang memberikan bantuan ini diberi kelancaran dan kesehatan,” tegasnya.

Di sisi lain, Pengasuh PPYD Al Ikhlas, Singosari, Ustad Ali Zubair merasa bersyukur atas kepedulian para pihak terhadap anak yatim.

“Alhamdulillah. Kita menjadi bagian dari orang-orang yang mencintai anak yatim,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Zubair, dirinya berharap kepada PWI Malang Raya agar dapat mensosialisasikan melalui tulisan kondisi PPYD Al Ikhlas sebagai pondok anak yatim dan dhuafa.

“Para santri disini banyak yang hafal Al qur’an dan hadist. Mereka juga punya banyak keinginan dan cita-cita sebagaimana anak-anak yang punya orang tua,” jelasnya.

Sebab, ketika di hari lebaran Idul Fitri, para santri merasa sedih sampai-sampai menagis, karena merasa rindu kepada orang tuanya.

“Di malam takbiran, mereka sering menangis, mereka rindu orang tuanya,” tukasnya.

Sebagai informasi, kegiatan pemberian santunan kepada anak yatim-piatu tersebut menjadi ceria ketika muncul Kak Hakim, ahli dongeng yang mampu membuat anak yatim piatu ini menjadi riang gembira dan ceria. 

Mereka terlihat sangat antusias mengikuti dan mendengarkan dongeng Kak Hakim yang menceritakan tentang sahabat Nabi Muhammad,  Usman bin Affan.  

Apalagi, di sela-sela dongeng, Kak Hakim memberi banyak kejutan. Termasuk hadiah berupa doorprize bagi para santri yang dapat menjawab kuis dengan cerdas dan menyenangkan.(der)