MALANGVOICE – Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang saat ini mengalami kenaikan jumlah penderita sangat signifikan. Penyebabnya, selama ini masyarakat kurang sadar akan bahaya penyakit tersebut.
Menanggulangi masalah itu, Puskesmas Dinoyo berupaya mengurangi angka DM di wilayah kinerjanya dengan jemput bola ke masyarakat.
“Dari Kementerian Kesehatan program nama untuk mengurangi DM itu Gendis. Nah, dari kami itu kegiatannya pemeriksaan gula darah sewaktu di posyandu lansia, bisa juga usia 40 ke bawah dengan syarat memiliki faktor resiko atau obesitas maupun faktor keturunan DM,” ujar Bidan Koordinator Puskesmas Dinoyo, Murti Utami, Kamis (15/11)
Menurutnya, upaya jemput bola itu dilaksanakan lantaran masyarakat sering tidak menyadari jika dirinya bisa saja terjangkit penyakit DM.
“Jadi memang selama ini orang yang punya gula darah tinggi itu nggak ngerasa, tiba-tiba saja kena DM. makanya kami jemput bola ke posyandu di wilayah RW terus mengadakan tes gula darah,” tegasnya.
Ia pun menjelaskan, untuk pemeriksaan DM harus melewati beberapa tahapan. “tidak bisa kalau langsung, Gula darah itu ngga bisa setelah di tes langsung terdeteksi, jadi harus ada analisis dokternya,” katanya.
Nantinya, setelah di analisa hasilnya disampaikan ke pasien yang sudah terdeteksi.
“Jadi memang deteksi dini adalah tindakan awal untuk menemukan kasus DM di masyarakat,” tegasnya.
Dari data Puskesmas Dinoyo, jumlah pasien yang terkena DM saat ini mencapai seribu orang. Yakni, dari total 35 RW masing-masing RW mempunyai pasien DM sebanyak 30 hingga 35 orang.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap rutin memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas, agar angka DM di Kota Malang semakin menurun setiap tahunnya.
“Puskesmas itu memfasilitasi untuk masyarakat memeriksakan kesehatan. Kalau pun, mereka terdeteksi penyakit DM ya kami sarankan untuk berobat, tapi kembali lagi ke pasien mau berobat apa tidak?,” Tandasnya. (Hmz/Ulm)