Kunjungi Kampung Budaya Polowijen, Mahasiswa Asing Tertarik Cerita Panji

Mahasiswa yang menari bersama di KBP. (Istimewa)
Mahasiswa yang menari bersama di KBP. (Istimewa)

MALANGVOICE – Kampung Budaya Polowijen (KBP) yang berlokasi di Kelurahan Polowijen, Kota Malang, dikenal sebagai salah satu kampung yang melestarikan budaya panji.

Ada pemandangan istimewa di KBP, Minggu (8/7). KBP dikunjungi mahasiswa dari luar negeri, yakni mahasiswa dari Thailand, Vietnam dan Kamboja. Mereka hadir ke KBP dalam rangka culture visit yang diantarkan langsung Kepala Kantor Urusan Internasional Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Ulfatul Ma’rifah.

“Kunjungan ini merupakan kegiatan culture visit UMG yang bertujuan untuk mempertemukan kesamaan budaya antar bangsa. Salah satunya cerita Panji yang dikembangkan oleh KBP melalui tari topengnya,” kata Ulfatul dalam sambutannya.

Pemangku dan penggagas KBP, Isa Wahyudi yang akrab disapa Ki Demang mengatakan, kumpulan cerita Panji sejatinya dituturkan sejak jaman Kerajaan Majapahit. Seiring berjayanya kerajaan itu, cerita Panji pun menyebar ke berbagai daerah.

“Cerita Panji populer sejak abad ke-13 kemudian menyebar ikut dengan Majapahit ke Bali, Lombok, dan Sulawesi Selatan. Cerita itu lalu menyeberang ke Malaysia. Di sana namanya hikayat. Kemudian cerita itu sampai ke Thailand, namanya Inao,” ungkap Ki Demang.

Tak puas berdiskusi tentang Cerita Panji, para mahasiswa asing tersebut memanfaatkan momen itu untuk menari bersama para penari KBP. Mereka menari topeng bersama-sama. Mereka juga berkesempatan nyekar ke makam empu topeng Malang, Buyut Reni untuk mengenal situs cagar budaya di Polowijen.

“Mereka sangat antusias mengikuti tiap gerakan mulai dari tari topeng Bapang, Sabrang, Jowo dan Ragil Kuning termasuk tari Beskalan Putri,” pungkas Ki Demang.(Der/Aka)