Kota Batu Siaga Hadapi La Nina

Apel Siaga Darurat Bencana Daerah di Balai Among Tani Kota Batu (Achmad Sulchan An Nauri)

MALANGVOICE – Demi menghadapi badai La Nina, Pemkot Batu gelar Apel Siaga Darurat Bencana Daerah 2020, Kumat (20/11). Apel itu dilaksanakan di Balai Kota Among Tani Kota Batu.

Pemkot Batu menyiagakan 1100 personel gabungan, yang terdiri dari ormas dan aparatur. Yakni BPBD, Tagana, TNI, Polri, Dinkes, pemadam kebakaran, hansip, pramuka, satpol PP, Dishub, dan PMI.

Penyiagaan ini dilakukan untuk menekan terjadinya korban jiwa akibat puncak musim penghujan yang di mulai sejak Desember depan.

“Dengan adanya La Lina ini, puncak musim penghujan yang harusnya terjadi di bulan Januari sampai Februari bisa maju pada Desmber nanti,” ujar Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu.

Potensi terbesar akibat badai la nina adalah longsor. Mengingat Kota Batu adalah daerah pegunungan yang berada di dataran tinggi serta kontur tanahnya yang miring.

Saat ini Kota Batu memiliki 15 desa siaga bencana dari 24 desa yang ada di Kota Batu. Artinya ada 9 desa yang belum memiliki status tersebut.

“Namun, BPBD juga membentuk FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana) yang setiap forumnya, memiliki anggota 30 personel relawan,” ujarnya

Di lain kesempatan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menghimbau agar warga selalu waspada. Kewaspadaan ini perlu selalu dijaga untuk menghadapi bencana banjir ataupun longsor.

“Selain meningkatkan kewaspadaan, saya juga menghimbau agar masyarakat menjaga lingkungannya,” ujar Dewanti. Ditambah lagi ia mengungkapkan agar warganya senantiasa berdoa memanjatkan perlindungan dan pertolingan dari bencana.

Berdasarkan data dari BPBD ada 23,6% lahan di Kota Batu yang berpotensi terkena La Nina. “Tugas kita mengedukasi dan mensosialisasi pada masyaralat agar saling menjaga,” tegas Dewanti.

Dewanti juga mengatakan bahwa pihaknya mempunyai tugas utama yakni menjaga lingkungan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Untuk diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan. Jika sebagian besar wilayah indonesia akan terdampak la nina pada akhir tahun 2020 hingga awal 2021. Dampak fenomena tersebut akan di rasakan di 29 provinsi kecuali Sumatera.(der)